Sisa-Sisa Kejayaan Tapos

Peternakan Tapos di Ciawi, Bogor, Jabar identik dengan nama mantan Presiden Soeharto. Di sana ia sering mengundang tamu-tamu negara. Pascapergantian kekuasaan pada 1998, Tapos sempat dijarah warga setempat.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jun 2006, 08:20 WIB
Liputan6.com, Bogor: Peternakan Tapos yang selalu dikaitkan dengan nama mantan Presiden Soeharto tak lagi semegah pada masa sebelum 1998. Aktivitas peternakan yang dikelola PT Rejo Sari Bumi yang dulu memiliki karyawan sebanyak 800 orang kini tampak lengang. Padahal dahulu, kawasan yang terletak di lereng Gunung Pangrango di Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi, Bogor, Jawa Barat itu adalah sebuah peternakan sapi modern.

Kendati begitu, peternakan Tapos masih "hidup" sampai sekarang. PT Rejo Sari Bumi yang memperkerjakan 250 pegawai mengelola 200 ekor sapi perah dan 400 ekor sapi potong. Pengelola yang sahamnya dimiliki anak-anak mantan penguasa Orde Baru ini mengarahkan bisnisnya pada penjualan sapi langsung ke publik.

Pupusnya masa-masa kejayaan peternakan Tapos ditandai dengan pengurangan luas lahan. Penurunan ini disebabkan penjarahan tanah oleh warga setempat usai Soeharto lengser dari jabatan pada 1998. Penjarahan tanah mengurangi luas peternakan Tapos menjadi 650 hektare dari 750 hektare pada 1974. Sisa-sisa kejayaan terlihat di teras dan ruang tunggu Tapos. Lantai indah dan berbagai aksesori ruangan dari kayu jati menghiasi ruangan tersebut.

Semasa menjadi presiden, Soeharto sering menjamu tamu-tamu negara ke tempat ini. Di sana ia menunjukkan kemajuan teknologi peternakan Tapos. Berdasarkan informasi yang dihimpun www.liputan6.com, Tapos kini mulai menjadi objek penelitian para mahasiswa dan peneliti di bidang peternakan.(AIS/Budi Santoso)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya