Aswin Rasyid menepis isu mengenai usulan rencana kenaikan tarif telepon lokal. Menurut Aswin, kenaikan tarif akan mempengaruhi kalkulasi biaya termasuk mekanisme konsultasi dengan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).
Tahun 2005, Telkom membukukan kenaikan laba bersih 21 persen sebesar Rp 8 triliun. Pendapatan terbesar diperoleh dari lini bisnis seluler melalui anak perusahaannya yakni Telkomsel sebesar Rp 14,6 triliun. Disusul pendapatan dari bisnis telepon tetap, interkoneksi, dan jasa layanan internet. RUPS juga memutuskan pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 218 per lembar saham.(TOZ/Aryo Adi Prabowo dan Gatot Setiawan)
Advertisement