Korban Perang Suku di Papua Bertambah

Korban tewas dalam perang antarsuku di Kwamki Lama, Timika, Papua, bertambah menjadi sembilan orang. Polisi akan menyisir kampung dan menyita senjata tajam jika besok warga masih berperang.

oleh Liputan6 diperbarui 25 Jul 2006, 10:21 WIB
Liputan6.com, Timika: Perang antarwarga di kawasan Kwamki Lama, Timika, Papua, masih berlanjut. Hingga Selasa (25/7) pagi waktu setempat, korban tewas bertambah dari tujuh orang menjadi sembilan. Korban kritis juga bertambah menjadi 23 orang. Puluhan lainnya luka-luka. Siaga satu masih diberlakukan di Kota Timika.

Saat ini lima peleton polisi bersiaga di sudut-sudut Kampung Kwamki Lama. Mereka tak mampu melerai massa. Sebab bagi warga, perang adat ini tak boleh diintervensi pihak mana pun. Sesuai tradisi suku Damal dan Dani, perang akan berhenti bila korban yang jatuh di kedua belah pihak sama banyak. Perang biasanya diakhiri dengan upacara bakar batu.

Namun tidak demikian dengan keputusan Kepala Kepolisian Resor Mimika Ajun Komisaris Besar Polisi Yanca Jimmy Tuilan. Polisi akan menyisir kampung jika besok warga masih berperang. Senjata tajam dan alat perang akan disita.

Perang antarsuku ini diduga terjadi karena kesalahpahaman. Dua hari silam, seorang anak berusia 10 tahun yang tengah berenang di sungai tiba-tiba terserang epilepsi. Dalam kondisi sekarat, anak itu dibawa pamannya ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong. Ayah korban menduga sang paman adalah pelaku pembunuhan. Perselisihan ini berlanjut hingga menyulut bentrok massal [baca: Belasan Korban Perang Suku di Timika Dirawat].(TOZ/Anis Wanggai)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya