Merasa Diperlakukan Tak Adil, Daan <i>Walk Out</i>

Permintaan Daan Dimara agar Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin dihadirkan di persidangan tidak dikabulkan majelis hakim. Mantan anggota KPU yang menjadi terdakwa ini merasa dikorbankan untuk kepentingan tertentu.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Agu 2006, 14:31 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Mantan anggota Komisi Pemilihan Umum yang menjadi terdakwa pengadaan segel surat suara pemilu, Daan Dimara meninggalkan ruang sidang Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi di Gedung Uppindo, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (8/8). Walk out yang dilakukan Daan dipicu usulannya untuk menghadirkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaluddin tak digubris.

Daan menuding pengadilan tidak adil terhadap dirinya. Sebab dalam sidang sebelumnya Daan sudah meminta agar Hamid dihadirkan karena diduga bersumpah palsu. Daan menginginkan keterangannya dikonfrontasikan lagi dengan Hamid [baca: Daan Dimara Merasa Dikorbankan]. Lebih lanjut, Daan merasa dikorbankan untuk kepentingan tertentu. "Saya merasa saya dijadikan tumbal untuk kepentingan-kepentingan tertentu," kata dia marah.

Sidang lanjutan kasus korupsi pengadaan segel surat suara Pemilu 2004 ini juga dihadiri oleh Forum Keadilan Rakyat Papua. Mereka meminta majelis hakim berlaku adil dan tidak mengorbankan Daan Dimara. Mereka juga mengaku tidak akan bertanggung jawab dengan apa yang terjadi di Bumi Cenderawasih apabila Daan dikorbankan.(JUM/Bimo Cahyo dan Gatot Setiawan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya