Penderita ISPA di Pontianak 38 Ribu Orang

Penderita ISPA di Pontianak, terus meningkat akibat meluasnya kabut asap dari kebakaran lahan selama sebulan terakhir. Dinkes Pontianak mencatat ada 38 ribu kasus dari sejumlah rumah sakit.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Agu 2006, 18:43 WIB
Liputan6.com, Pontianak: Jumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Pontianak, Kalimantan Barat, terus meningkat. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pontianak hingga Selasa (22/8) ini jumlah penderita ISPA mencapai 38 ribu kasus. Data ini dirangkum dari sejumlah rumah sakit dan puskesmas di Pontianak.

Para warga ini menderita ISPA akibat meluasnya kabut asap yang muncul dari kebakaran lahan selama sebulan terakhir. Peningkatan penderita ISPA juga diiringi antrean warga yang hendak memeriksakan kondisi kesehatannya di poli paru-paru di sejumlah rumah sakit di Pontianak. Di Rumah Sakit Umum Daerah dokter Soedarso yang merupakan rumah sakit terbesar di Pontianak, penderita ISPA sangat mencolok [].

Di rumah sakit tersebut, penderita ISPA banyak terlihat mendatangi poli paru-paru. Adapun dari ratusan penderita ISPA yang menjalani rawat jalan setiap harinya sebanyak 16 pasien di antaranya menjalani rawat inap. Sebagian besar penderita penyakit pernapasan itu adalah orang tua.

Sementara itu, kabut asap yang muncul di Pontianak juga menyelimuti langit di Sarawak, Malaysia. Kondisi ini tentunya mengundang keprihatinan pemerintah Malaysia. Dalam situs Utusan Online  dan The Star Online, sejumlah pejabat Kuala Lumpur menyatakan permintaannya agar pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan cepat untuk mengatasi akibat dari kebakaran lahan tersebut.

Situs berita Bernama juga menulis pernyataan serupa yang dikatakan seorang menteri Malaysia. Menteri tersebut meminta agar Jakarta bisa kerjasama dengan Kuala Lumpur untuk mengatasi bencana tahunan ini.

Di Kota Parepare, Sulawesi Selatan, dilaporkan puluhan hektare hutan lindung yang berbatasan dengan kantor wali kota dan permukiman warga dibakar secara sengaja oleh orang tidak dikenal. Namun pelaku berhasil melarikan diri setelah dikejar personel satuan polisi pamong praja (Satpol PP) setempat.

Namun demikian, Dinas Pemadam Kebakaran Parepare akhirnya berhasil memadamkan si jago merah sehingga tidak merembet ke kantor wali kota dan permukiman warga. Kepolisian Resor Parepare juga masih menyelidiki identitas pelaku dan motif pembakaran hutan lindung tersebut.(ZIZ/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya