Kabut Asap di Palembang Menebal

Ketebalan kabut asap membuat jarak pandang tidak sampai sepuluh meter. Menebalnya kabut asap membuat dua kapal jukung di perairan Muara Kumbang, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, bertabrakan.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Agu 2006, 18:29 WIB
Liputan6.com, Palembang: Kabut asap di Sumatra Selatan sejak tiga hari ini menebal lagi sehingga jarak pandang tidak sampai sepuluh meter. Dalam pantauan SCTV dari udara, belum lama berselang, asap menyelimuti kawasan Jembatan Ampera, Palembang. Asap pembakaran hutan dan lahan di Palembang ini terlihat sejak pagi dan sore hari di sekitar perairan Sungai Musi.

Asap diduga dari pembakaran lahan gambut di Ogan Komering Ilir yang dibawa angin ke Palembang [baca: Kabut Tebal Selimuti Sungai Musi]. Kondisi ini membuat banyak kapal di perairan Sungai Musi memilih tak berlayar karena khawatir dengan kondisi yang kurang bersahabat. Kendati begitu, menebalnya kabut asap membuat dua kapal jukung di perairan Muara Kumbang, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, bertabrakan.

Sementara di sela-sela kunjungan di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan agar pemerintah daerah serius menangani kebakaran hutan. Sebab kondisi itu berdampak buruk pada lalu lintas pesawat dan mengundang protes dari negara tetangga. "Kebakaran hutan selain merusak hutan [juga] menimbulkan gangguan kesehatan [dan] menganggu penerbangan," kata Presiden Yudhoyono. Kehadiran SBY--biasa Presiden Yudhoyono disapa--adalah dalam rangka pencanangan rehabilitasi dan revitalisasi bekas lahan gambut sejuta hektare di Kapuas [baca: Presiden Panen Padi di Kuala Kapuas].(AIS/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya