Tanah Turun Akibat Lumpur Lapindo Belum Ditangani

Pihak terkait belum menangani tanah yang ambles sekitar satu meter di Desa Siring, Sidoarjo, Jatim. Pihak Lapindo masih membuat tiga relief well untuk mengantisipasi luberan lumpur saat hujan.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Sep 2006, 13:59 WIB
Liputan6.com, Sidoarjo: Semburan lumpur panas PT Lapindo Brantas belum juga dapat diatasi. Padahal, sebentar lagi memasuki musim hujan. Bahkan kebocoran lumpur di sekitar sumur Banjar Panji-1 semakin mengkhawatirkan karena terjadi kebocoran gas. Sementara permukaan tanah Desa Siring yang turun hingga sekitar satu meter belum juga ditangani. Demikian laporan reporter SCTV Dwi Anggia di Desa Siring, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (19/9).

Hingga berita ini disusun upaya penanggulangan lumpur masih berlangsung. Di antaranya pembangunan tanggul di ruas Tol Gempol-Porong Kilometer 38 dan KM 37 yang sempat bocor. Saat ini ketinggian tanggul sudah mencapai tujuh meter. Selain itu pihak Lapindo juga membuat tiga relief well di Jatirejo, Kedungbendo, dan Renokenongo.

Sementara ratusan rumah warga di Desa Besuki, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, yang terendam lumpur sejak Jumat pekan silam kini telah ditinggal pemiliknya. Tak ada upaya yang dilakukan membuat desa yang terletak sekitar dua kilometer dari pusat semburan lumpur Lapindo itu terendam lumpur yang kini sudah kering setinggi dada orang dewasa. Sementara para penghuninya mengungsi ke pinggir jalan tol [baca: Warga Desa Besuki Siap Dipindahkan].(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya