Liputan6.com, Jakarta: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Hamid Awaluddin tidak mau menanggapi laporan Daan Dimara ke Polda Metro Jaya, pekan silam. Daan mengadukan Hamid bersumpah palsu saat bersaksi dalam kasus korupsi segel surat suara di Komisi Pemilihan Umum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi beberapa waktu silam. "Saya lebih pilih kita fokus pada masalah kewarganegaraan," kata Hamid kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/9).
Wartawan memang menunggu Hamid yang menjadi pembicara soal Undang-undang Kewarganegaraan. Namun, Hamid hanya mau menjawab pertanyaan soal UU Kewarganegaraan. Hamid meninggalkan ruangan karena wartawan terus mencecar soal laporan Daan.
Sebelumnya Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Adang Firman menyatakan pihaknya tengah mempelajari laporan Daan Dimara. "Laporan itu masih kita teliti, apakah benar apa tidak," kata Firman [baca: Polda Metro Jaya Meneliti Laporan Daan Dimara].
Sementara itu, di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Komite Pemuda Perjuangan berdemonstrasi menuntut penegak hukum menyikapi korupsi di KPU secara adil dan jujur. Para pengunjuk rasa yang berjumlah sekitar 50 orang ini membentangkan spanduk "Usut Tuntas Korupsi KPU Dll".(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)
Wartawan memang menunggu Hamid yang menjadi pembicara soal Undang-undang Kewarganegaraan. Namun, Hamid hanya mau menjawab pertanyaan soal UU Kewarganegaraan. Hamid meninggalkan ruangan karena wartawan terus mencecar soal laporan Daan.
Sebelumnya Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Adang Firman menyatakan pihaknya tengah mempelajari laporan Daan Dimara. "Laporan itu masih kita teliti, apakah benar apa tidak," kata Firman [baca: Polda Metro Jaya Meneliti Laporan Daan Dimara].
Sementara itu, di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Komite Pemuda Perjuangan berdemonstrasi menuntut penegak hukum menyikapi korupsi di KPU secara adil dan jujur. Para pengunjuk rasa yang berjumlah sekitar 50 orang ini membentangkan spanduk "Usut Tuntas Korupsi KPU Dll".(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)