Kabut Asap di Banjarmasin Mengganggu Aktivitas Warga

Kabut asap di Banjarmasin, Kalsel, disertai dengan debu arang dari bekas pembakaran hutan yang menyebabkan mata perih dan mengganggu pernapasan. Kabut asap juga mengganggu aktivitas di Bandara Syamsudin Noor.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Okt 2006, 17:12 WIB
Liputan6.com, Banjarmasin: Kabut asap di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, belum lama ini, semakin pekat. Setiap pagi, jarak panjang hanya sekitar 10 meter. Kondisi terparah dialami kawasan Kecamatan Gambut, Kertak Hanyar, Landasan Ulin, hingga Banjarbaru, dan Martapura, Kabupaten Banjar. Warga harus mengenakan masker lantaran kabut asap yang bercampur debu arang menyesakkan dada dan terasa perih di mata.

Bahkan kabut asap yang pekat mengganggu aktivitas di Bandar Udara Syamsudin Noor. Akibatnya, seluruh jadwal keberangkatan ditunda oleh otoritas bandara hingga satu atau dua jam dari jadwal seharusnya.

Kabut asap juga menyelimuti sebagian wilayah Kalimantan Tengah. Ini diakibatkan terbakarnya lahan gambut di pinggiran Kota Palangkaraya. Lambannya upaya pemadaman menyebabkan api dengan cepat menjalar dan membakar semak serta pohon di kawasan tersebut.

Di Palembang, Sumatra Selatan, kabut asap muncul akibat adanya pembakaran lahan. Diduga, pembakaran ini untuk membuka lahan baru bagi pertanian dan perkebunan. Selain mengganggu pernapasan dan jarak pandang, kabut asap juga menyulitkan pelayaran kapal di Sungai Musi. Kabut asap juga dirasakan warga di Kota Jambi dan Padang, Sumatra Barat, dengan ketebalan yang berbeda-beda.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya