Dewan Keamanan PBB Mempertimbangkan Proposal AS

Proposal AS untuk menjatuhkan sanksi bagi Korea Utara tengah dipertimbangkan Dewan Keamanan PBB. PM Jepang ingin mengonfirmasi klaim Korut sebelum menjatuhkan sanksi baru.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Okt 2006, 01:40 WIB
Liputan6.com, Pyongyang: Pengumuman Korea Utara mengenai keberhasilan uji coba senjata nuklirnya segera meningkatkan keprihatinan dunia. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa kini mempertimbangkan proposal Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi bagi Pyongyang. Ini termasuk pemeriksaan internasional terhadap kargo yang masuk dan keluar negara itu. Proposal lain yang masuk ke Dewan Keamanan adalah embargo senjata dan pembekuan aset senjata pemusnah massal.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan pihaknya ingin mengonfirmasi klaim Korut sebelum memutuskan akan menambah sanksi. Pasukan AS yang berada di Jepang juga bersikap waspada.

Di Seoul, Korea Selatan, Presiden Roh Moo-hyun menggelar pertemuan dengan sejumlah mantan presiden yakni Kim Dae-jung, Kim Young-sam, dan Chun Doo-hwan. Pertemuan bertujuan berbagi pengalaman guna mencari solusi mengenai sikap Seoul atas masalah ini. Program nuklir Korut telah menyebabkan Korea Selatan mengkaji ulang kebijakannya terhadap negara tetangganya itu.

Sementara Cina yang selama ini merupakan sekutu Korut turut mengecam tes nuklir itu. Di sebuah perbatasan antara Cina-Korut di Dandong, Liaoning, juga dibangun sebuah pagar baru. Sebelumnya, tak ada pagar di lokasi ini dan hanya ada sejumlah tentara Cina yang berjaga.

Korea Utara berhasil melakukan uji coba nuklir bawah tanah, kemarin [baca: Sukses Uji Coba Nuklir Korut Memancing Reaksi]. Percobaan peledakan nuklir bawah tanah ini disebut sebagai langkah maju yang besar dalam membangun negara sosialis yang besar, kuat, dan makmur. Bahkan Pyongyang tak mengesampingkan kemungkinan melakukan uji coba kedua.(MAK)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya