Liputan6.com, Palangkaraya: Kabut asap pekat yang menyaput Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (12/10), membuat jarak pandang hanya sekitar 50 meter. Bahkan terik sinar matahari tak mampu menembus kepekatan kabut. Hal ini mengganggu aktivitas warga. Untuk sementara sebagian besar operator perahu di Sungai Kahayan menghentikan kegiatan mereka.
Bahkan akibat kepekatan asap ini, seluruh penerbangan dari dan menuju Bandar Udara Cilik Riwut, Palangkaraya, terpaksa dihentikan karena jarak pandang hanya mencapai sekitar 300 meter. Semestinya batas minimal jarak pandang untuk keamanan pendaratan pesawat sekitar dua kilometer.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah meminta maaf atas musibah asap yang membuat repot negara tetangga. Karena itu Indonesia bertanggung jawab dan berupaya semaksimal mungkin dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada untuk memadamkan api dan mengatasi masalah kabut asap [baca: Soal Kabut Asap, Presiden Yudhoyono Meminta Maaf].(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)
Bahkan akibat kepekatan asap ini, seluruh penerbangan dari dan menuju Bandar Udara Cilik Riwut, Palangkaraya, terpaksa dihentikan karena jarak pandang hanya mencapai sekitar 300 meter. Semestinya batas minimal jarak pandang untuk keamanan pendaratan pesawat sekitar dua kilometer.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah meminta maaf atas musibah asap yang membuat repot negara tetangga. Karena itu Indonesia bertanggung jawab dan berupaya semaksimal mungkin dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada untuk memadamkan api dan mengatasi masalah kabut asap [baca: Soal Kabut Asap, Presiden Yudhoyono Meminta Maaf].(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)