Dodol Salak, Penganan Khas Sleman

Dodol salak khas Sleman, Yogyakarta, terkenal dengan rasa yang manis dan segar. Penganan kreasi baru petani ini dibuat pertama ketika stok melimpah saat panen raya hingga harga salak pondoh anjlok.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Okt 2006, 06:55 WIB
Liputan6.com, Yogyakarta: Garut identik dengan dodol. Namun, bukan dodol garut saja yang terkenal. Dodol salak dari Sleman, Yogyakarta, juga kini menjadi buah tangan yang dicari. Selain segar dan manis, kudapan ini juga tidak terlalu mahal. Dengan uang Rp 9.000 hingga Rp 11.000 pembeli dapat membawa pulang satu bungkus dodol dari sentra oleh-oleh di Sleman.

Dodol salak adalah penganan kreasi baru dari para petani salak di Sleman. Makanan ini dibuat ketika stok salak melimpah saat panen raya hingga harga salak anjlok. "Salak pondoh kan tidak tahan lama, hanya satu minggu, jadi saya pikir kenapa tidak dibuat dodol aja agar tahan lama," kata Anom Prabowo, perajin dodol salak.

Membuat dodol salak juga tidak terlalu rumit. Daging buah salak yang telah diiris tipis direbus dengan gula jawa, gula pasir, dan santan selama sepuluh jam. Kemudian adonan digiling untuk menghaluskan daging salak. Setelah dingin adonan ini ditaburi wijen untuk menambah cita rasa dan dibungkus dengan daun lontar. Kini, dodol salak sudah diproduksi secara luas di Sleman.(TNA/Wiwiek Susilo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya