Bunga Sedotan yang Memikat

Bunga aneka warna mulai dari krisan, mawar, dan anggrek dari sedotan dibuat Rosdaliana Nazif atau akrab disapa Eda. Eda juga menggunakan bahan akrilik yang membuat penampilan bunga terlihat lebih cemerlang.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Nov 2006, 14:33 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Menggunakan bahan baku murah dan meriah bisa menghasilkan hasil karya seni menarik dan mendatangkan keuntungan. Kerajinan tangan bernilai seni oleh sekelompok ibu di Kelurahan Rukun Warga 06 Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi buktinya.

Menurut Siti Salimah, Ketua Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) RW 06 Kelurahan Malaka Sari, awalnya kelompok tersebut terbentuk dari dibukanya kursus gratis oleh Dewan Kelurahan Malaka Sari. "Kemudian Dewan meminta peserta kursus untuk mengembangkan di warganya masing-masing," kata wanita berkerudung itu, belum lama ini. Belakangan banyak ibu rumah tangga yang berminat.

Salah seorang warga yakni Rosdaliana Nazif atau akrab dipanggil Eda, ditunjuk untuk membina warga setempat mengembangkan keterampilan itu. Sejak Februari 2006 silam, Eda mulai mengajarkan kaum hawa dewasa dan remaja putri di rumahnya. Sebanyak dua kali dalam semingu pembinaan dilakukan tanpa dipungut bayaran. Bunga aneka warna mulai dari krisan, mawar, dan anggrek dari sedotan dibuat Eda dan kelompoknya.

Selain dari bahan sedotan, ibu dari dua anak itu juga membuat kreasi bunga dari bahan akrilik yang hasilnya tak kalah cantik. Sebab penampilannya tampak lebih cemerlang. "Mutunya di bawah kristal, jadi dia lebih sedikit mengkilat," ujar Eda. Ia mengatakan bahan akrilik dinilai lebih mahal dibanding bahan lain.

Ketelitian dan ketekunan menjadi faktor penting untuk dapat menghasilkan karya yang indah. Ibu-ibu peserta kursus di kediaman Eda umumnya antusias dan memiliki alasan khusus menikmati kegiatan seperti itu. "Terutama kepuasan hati. Yang kedua mengisi waktu karena saya sudah pensiun," tutur Ratna Duasi, peserta pembinaan.

Keinginan Eda buat membagi ilmu kerajinan sedotan berujung pada keuntungan finansial. Padahal ia sama sekali tak ada niat untuk menjual hasil keterampilannya itu. Eda tak kuasa menolak ketika ada teman maupun kerabatnya yang meminta agar melepas beberapa hasil karyanya.

Ibu Satar, rekan Eda, salah seorang di antaranya yang tertarik. Ia menilai sedotan buatan Eda dijual dengan harga terjangkau sehingga banyak yang dibelinya. "Penampilannya menarik sekali," ujar wanita yang tak menyangka bunga tersebut terbuat dari sedotan.

Sejauh ini Eda menyesuaikan harga dengan lokasi dan daya beli masyarakatnya. Untuk satu rangkai bunga dalam vas, Eda menawarkan harga mulai Rp 25 ribu. Sedangkan bunga dari akrilik per kuntum  bunga tarif dikenakan mulai dari Rp 10 ribu. Di wilayah Jakarta Selatan, karya Eda dibeli dengan harga yang lebih tinggi. Maklum, di wilayah Jaksel bunga sedotannya banyak diminati kalangan atas.(AIS/Tim Usaha Anda)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya