Liputan6.com, Jakarta: Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia memperingati tiga tahun peristiwa kejatuhan Presiden Soeharto, di Jakarta, Ahad (20/5) malam. Mereka menyerukan agar masyarakat mewaspadi gerakan-gerakan yang memunculkan kekuasaan otoriter dan tak demokratis. Demikian pemantauan SCTV di tempat acara digelar.
Acara ini diisi dengan pidato Ketua Umum PMII Yusron Wahid dan sejumlah alumi organisasi kemahasiswaan di bawah Nahdlatul Ulama itu. Di antaranya, Sekretaris Jenderal Muhaimin Iskandar, anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR Effendy Choirie, dan anggota Fraksi Partai Golongan Karya DPR Slamet Effendi Yusuf.
Dalam kesempatan itu, Yusron mengatakan, masih tampak gerakan orang-orang rezim Orde baru dalam kekacauan politik saat ini. Gerakan itu, lanjut dia, menyebabkan Pemerintahan Abdurrahman Wahid tak leluasa mengadili Soeharto. Acara ini juga disemarakkan dengan pentas musik jalanan. Mereka menyanyikan lagu-lagu yang berisi tuntutan reformasi total di Tanah Air.(AWD/Tim Liputan 6 SCTV)
Acara ini diisi dengan pidato Ketua Umum PMII Yusron Wahid dan sejumlah alumi organisasi kemahasiswaan di bawah Nahdlatul Ulama itu. Di antaranya, Sekretaris Jenderal Muhaimin Iskandar, anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR Effendy Choirie, dan anggota Fraksi Partai Golongan Karya DPR Slamet Effendi Yusuf.
Dalam kesempatan itu, Yusron mengatakan, masih tampak gerakan orang-orang rezim Orde baru dalam kekacauan politik saat ini. Gerakan itu, lanjut dia, menyebabkan Pemerintahan Abdurrahman Wahid tak leluasa mengadili Soeharto. Acara ini juga disemarakkan dengan pentas musik jalanan. Mereka menyanyikan lagu-lagu yang berisi tuntutan reformasi total di Tanah Air.(AWD/Tim Liputan 6 SCTV)