Syamsul menegaskan, dari surat yang diberikan pada Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, Yahya baru mundur dari kepengurusan DPP Golkar []. "Bagaimana posisi dia sebagai anggota DPR RI dan anggota Fraksi Partai Golkar?" kata Syamsul.
Syamsul mengatakan, soal hubungan cinta dalam organisasi itu wajar. Mesra saat kampanye juga normal. DPP Golkar akan menghormati hukum dan bertindak jika sudah melanggar rel hukum dan agama. Apalagi, dalam konferensi pers kemarin, Maria Eva mengatakan melakukan aborsi atas permintaan Yahya dan istrinya []. "Jangankan aborsi, video itu sendiri adalah tindakan asusila dan itu diatur dalam KUHP [Kitab Undang-undang Hukum Pidana], itu tindak pidana," kata Syamsul.
Advertisement
Sampai sekarang Yahya belum memberi klarifikasi pada tim. Syamsul menjelaskan, dalam satu dua hari ini tim klarifikasi akan mendengar keterangan mantan Ketua Bidang Keagamaan partai beringin ini. Saat ini, ketua tim, Agung Laksono sedang berada di Medan, Sumatra Utara, dan Aceh.
Hingga kini, jejak Yahya tidak terendus pers. Rumah Yahya di Kompleks DPR Kalibata, Jakarta Selatan, terlarang untuk wartawan. Satuan pengamanan setempat mengatakan larangan itu keluar dari Sekretaris Jenderal DPR.
Tim SCTV mencoba mendatangi rumah Yahya yang lain di kawasan Perdatam, Jaksel. Rumah yang baru beberapa waktu ditempati Yahya dan keluarga ini juga sepi. Iman, ajudan sekaligus sopir Yahya, mengatakan hari ini Yahya dan istrinya sedang menghadap Wakil Presiden Jusuf Kalla. Iman menambahkan dia belum bertemu bosnya sejak kembali dari Australia, Sabtu kemarin.
Di sisi lain, Badan Kehormatan DPR masih bekerja untuk menentukan putusan akhir terhadap kasus Yahya Zaini. Wakil Ketua Badan Kehormatah DPR Gayus Lumbuun mengatakan, sebelum yang bersangkutan mundur sebagai anggota DPR, Badan Kehormatan akan terus mengusut masalah ini. "Kecuali secara resmi yang bersangkutan telah berhenti sebagai anggota Dewan, seketika itu pula kami menghentikan pemeriksaan," kata Gayus.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)