Banjir Lahar Mengancam Kawasan Kaliadem

Kawasan wisata Kaliadem, Sleman, Yogyakarta, disarankan ditutup guna menghindari korban jiwa akibat banjir lahar dingin. Sejak dibuka kembali kawasan wisata ini ramai dikunjungi warga.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Des 2006, 07:03 WIB
Liputan6.com, Sleman: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta meminta Pemerintah Kabupaten Sleman, Yogyakarta, menutup kawasan wisata Kaliadem. Sebab, meningkatnya curah hujan membuat ancaman banjir lahar dingin makin tinggi. Pihak BPPTK mengingatkan, volume endapan lahar dingin yang besar di kawasan itu dapat membahayakan keselamatan manusia bila sewaktu-waktu terbawa arus air atau banjir.

Sejak status aktivitas Merapi diturunkan dari siaga ke waspada, kawasan wisata Kaliadem kembali dibuka untuk umum. Padahal kawasan yang tertimbun lahar ini adalah jalur utama erupsi Merapi sejak Juni silam. Setelah dibuka kembali, kawasan ini terus menyedot pengunjung yang ingin melihat sisa-sisa lokasi wisata yang kini tertimbun lahar.

Sesuai rekomendasi BPPTK sebelumnya, dalam status waspada seperti saat ini kawasan dalam radius enam kilometer harus tetap dikosongkan dari aktivitas warga. Meski sudah terjadi tiga kali banjir lahar dingin, material Merapi yang terbawa arus sungai diperkirakan baru mencapai ratusan ribu meter kubik. Karena itu ancaman banjir lahar dingin terhadap warga di lereng Merapi tergolong masih sangat besar [baca: Warga Lereng Merapi Waspada Banjir Lahar](ADO/Wiwik Susilo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya