Sanitasi Buruk, Pengungsi Longsor Sipongi Terserang Diare

Berdasarkan catatan di posko kesehatan, sudah 48 orang yang sebagian besar bayi dan anak-anak dibawa ke rumah sakit. Sanitasi yang sangat buruk menjadi salah satu penyebab banyaknya penderita.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Jan 2007, 08:42 WIB
Liputan6.com, Mandailing Natal: Pengungsi tanah longsor di Muara Sipongi, Kecamatan Kotanopan, Mandailing Natal, Sumatra Utara, mulai terserang diare. Berdasarkan catatan di pos koordinasi kesehatan hingga Ahad (31/12), sudah 48 orang yang sebagian besar bayi dan anak-anak dibawa ke rumah sakit. Sanitasi yang sangat buruk menjadi salah satu penyebab banyaknya penderita.

Di penampungan aula Kantor Kecamatan Kotanopan, misalnya. Hampir seribu pengungsi tanah longsor harus antre menggunakan satu-satunya sumur yang ada. Jika hendak buang air besar, mereka terpaksa menumpang di rumah penduduk setempat atau berjalan kaki sekitar satu kilometer menuju sungai. Tapi, tak sedikit dari mereka yang melakukannya di tanah-tanah terbuka.

Sejauh ini pihak Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal terkesan tak memperhatikan nasib pengungsi. Pasalnya hingga hari keenam warga mengungsi, tak ada pasokan air bersih bagi mereka. Bahkan sarana mandi cuci kakus yang memadai pun tak dibuat [baca: Bantuan Mengalir ke Muara Sipongi].(ORS/Aldian dan Mardi Rosa)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya