Menurut orang tua Pungky, Darwati, anaknya pergi ke Manado, Sulawesi Utara, dalam rangka bertugas setelah lulus dari Akademi Kepolisian. Sebelum pergi, mereka juga sempat menggelar syukuran untuk kepergian Pungky ke Manado. Karena itu, ketidakpastian informasi mengenai pesawat bernomor penerbangan KI-474 itu membuat mereka kian sedih.
Seperti juga keluarga Pungky, keluarga korban lainnya juga masih terus berdatangan ke dua pos koordinasi musibah di Bandar Udara Hassanudin, Makassar. Mereka bertekad bertahan di Makassar sampai jenazah keluarganya yang menjadi korban ditemukan. Salah satunya adalah orang tua pramugari Adam Air, Verawati Caterina yang terus mencari informasi keberadaan anaknya.
Advertisement
Sikap serupa juga dilakukan keluarga pramugari Nining Iriani. Sejak Selasa kemarin, kerabat korban, yakni kakaknya Mila dan kekasih Nining telah berada di Makassar untuk mencari tahu perkembangan pencarian pesawat Adam Air. Sebelumnya mereka harus menerima kenyataan bahwa berita ditemukan pesawat Adam Air yang membawa serta Nining tak benar [baca: ].
Sementara kediaman Ratih Sekarsari, yang juga salah satu pramugari Adam Air jauh lebih ramai dari hari biasa. Seluruh kerabat dan tetangga berkumpul untuk mengetahui kabar terakhir dari hilangnya pesawat yang membawa serta 102 penumpang tersebut. Sesaat sebelum kejadian, Ratih yang dikenal sebagai anak yang mandiri tiba-tiba tak ingin lepas dari ibunya.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)