Pencarian Penumpang Kapal Senopati Melibatkan Keluarga

Belasan jenazah kembali dievakuasi dari perairan Pulau Kangean, Madura. Hari ini pencarian penumpang Kapal Senopati Nusantara II yang karam melibatkan keluarga korban.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jan 2007, 18:00 WIB
Liputan6.com, Jepara: Kapal perang TNI Angkatan Laut kembali mengevakuasi 12 jenazah penumpang Kapal Motor Senopati Nusantara II yang ditemukan di perairan Pulau Kangean, Madura, Jawa Timur. Baru-baru ini, belasan jasad korban karamnya kapal tersebut ditemukan di perairan timur Pulau Kangean. Dengan penemuan ini, berarti sudah 260 penumpang ditemukan, 27 di antaranya dalam kondisi tak bernyawa.

Kondisi seluruh mayat itu sudah rusak. Namun dua di antaranya berhasil diidentifikasi, yakni Sukarno asal Kudus, Jawa Tengah dan Suhartoto warga Kumai, Kalimantan Tengah. Rabu (10/1) ini, jenazah mereka diangkut Kapal Republik Hiu milik TNI AL menuju Surabaya, Jatim. Sehari sebelumnya, tiga jenazah yang ditemukan di perairan Pulau Kangean juga dievakuasi dengan KRI Hiu [baca: KRI Hiu Membawa Tiga Jenazah Korban Senopati].

Walau sudah lebih dari dua pekan KM Senopati Nusantara II tenggelam, pencarian korban terus berlanjut. Dan hari ini untuk pertama kalinya, pencarian lewat udara melibatkan keluarga korban. Pencarian dengan pesawat Cassa milik TNI AL ini menyusuri Laut Jawa dan Kepulauan Mandalika di Jepara, Jawa Tengah, yang diduga menjadi lokasi tenggelamnya Kapal Senopati.

Sejumlah keluarga korban mengakui pencarian korban memang tidak semudah yang dibayangkan. "[Kemungkinan sejumlah penumpang] masih terdampar di pulau-pulau kecil," ucap Neneng, salah satu keluarga korban. Adapun pencarian dengan melibatkan keluarga korban ini akan dilanjutkan secara bergiliran. Hingga hari ini lebih 300 penumpang Kapal Senopati belum ditemukan.

Keluarga korban KM Senopati Nusantara II mulai tidak sabar dengan tanggapan pengelola kapal terhadap musibah yang menimpa mereka. Sebagian dari mereka melampiaskan kekesalan kepada pengelola Kapal Senopati yang dianggap tidak peduli kepada keluarga korban. Sebagian lainnya mengadu ke DPRD Jateng untuk mendesak wakil rakyat agar membantu masalah yang mereka hadapi dengan pengelola Kapal Senopati.

Mereka melampiaskan kegusaran kepada perwakilan PT Prima Vista selaku pengelola KM Senopati Nusantara II. Menurut mereka, sejak terjadinya musibah lebih sepekan silam hingga kini, belum ada perwakilan dari pihak pengelola kapal yang menghubungi keluarga korban.

Tak cuma itu. Pengelola dianggap mempersulit tuntutan klaim asuransi dengan mensyaratkan melampirkan tiket kapal milik penumpang. Inilah yang menurut pihak keluarga penumpang tidak mungkin dipenuhi karena sudah tenggelam bersama KM Senopati Nusantara II di Laut Jawa. Menanggapi hal itu, pengelola kapal menyatakan ketentuan tersebut hanyalah bersifat imbauan.

Ketidakpuasan keluarga korban juga disampaikan kepada anggota DPRD Jateng. Mereka menuntut anggota Dewan turut membantu menjembatani pertemuan antara keluarga korban dan pengelola kapal. Ini mengingat selama ini keluarga para korban tidak pernah mendapat informasi yang transparan dari pihak pemilik kapal tentang nasib keluarga mereka.

Mendengar tuntutan itu, anggota Dewan diwakili Abdul Kadir Karding berjanji akan menyurati pemilik KM Senopati Nusantara II agar bersedia menggelar pertemuan. Kalangan DPRD Jateng pun berencana membentuk tim investigasi untuk menuntaskan persoalan seputar karamnya kapal nahas itu.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya