Pilot: Top Manajemen Adam Air Kerap Mengancam

Seorang pilot Adam Air mengaku kerap mendapat telepon dari manajemen yang terkesan mengancam. Manajemen Adam Air mengaku sedang mengalami tekanan eksternal seperti harga avtur hingga nilai tukar rupiah yang tinggi terhadap dolar.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Jan 2007, 19:43 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Kisruh di tubuh maskapai penerbangan Adam Air semakin mengerucut. Setelah teknisi, seorang pilot Adam Air mengungkapkan, pihak manajemen terkesan menomorduakan keselamatan penerbangan. Pilot yang identitasnya dirahasiakan ini mengaku kerap dipaksa manajemen untuk tetap terbang sekalipun kondisi pesawat tak laik terbang. Bahkan mereka tak jarang mengancam lewat faksimile atau telepon. "Paling sering sih lewat telepon," kata sang pilot kepada reporter Rommy Fibri di Jakarta, Rabu (10/1) [baca: Pilot: Adam Air Mengabaikan Perawatan Navigasi].

Akibat pemaksaan itulah sebanyak 16 pilot Adam Air mengundurkan diri sebelum kontrak mereka habis. Sebagai jawabannya, pihak manajemen Adam Air menyeret belasan pilot itu ke meja hijau. "Itu karena mereka terbang dipaksa dalam kondisi pesawat yang tidak layak. Akibatnya mereka keluar," kata Mr X.

Konflik antara para pilot dan manajemen Adam Air itu telah berlangsung terbuka hingga berujung ke Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Dalam sebuah pertemuan antara Chief Executive Officer (Pejabat Eksekutif Tertinggi) Adam Air, para pilot mempertanyakan kontrak mereka yang tak pernah dikembalikan. "Sampai saat ini saya tidak mendapat kontrak itu walaupun kontrak itu dibikin dan dibagikan ke yang bersangkutan," kata pilot yang mengaku bergabung di Adam Air sejak 19 Februari silam.

Menanggapi pertanyaan itu, seorang CEO yang belum dipastikan namanya meminta mereka untuk segera mengambil salinan kontrak di HRD. "Anda datang ke sini mau tetap bergabung dengan Adam Air atau mau cari-cari kesalahan saya sebagai CEO?" katanya.

Selain masalah kontrak, para pilot juga mempertanyakan asuransi bagi penerbang dan slip gaji yang tak pernah diterima. Menanggapi masalah ini, CEO Adam Air menganggapnya sebagai suatu masalah yang kecil. Untuk itu para pilot diminta tak membesar-besarkan masalah. Sebab saat ini pihak Adam Air mengaku mendapat banyak tekanan eksternal. "Avtur naik, dolar hampir 10 ribu [rupiah]. Tiket gak bisa naik harganya," ungkap seorang CEO.(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya