Liputan6.com, Jakarta: Genangan air yang masih melanda sebagian wilayah Jakarta membuat arus lalu lintas terhambat sejak Senin (5/2) pagi. Kendaraan warga memenuhi seluruh ruas jalan, terutama yang hendak menuju pusat kota di kawasan Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, dan Jalan Sudirman, Jakarta Selatan.
Di Jalan Gatot Subroto, Jaksel, antrean kendaraan mengular. Di jalur sebaliknya menuju wilayah Cawang, Jakarta Timur, arus kendaraan relatif lancar.
Kemacetan tidak hanya terjadi di jalur biasa, tapi juga di lajur jalan tol. Kendaraan roda dua yang semestinya berada di lajur kiri jalan bahkan bebas melintas di jalur kanan. Selain hari pertama kerja, kemacetan diperkirakan terjadi karena banyak warga yang menghindar genangan air di luar jalan protokol.
Banjir juga menyebabkan beberapa ruas jalan Ibu Kota masih belum bisa dilintasi kendaraan. Data Kepolisian Daerah Metro Jaya menyebutkan Jalan Kapten Tendean ke arah Blok M, Jaksel, masih tertutup. Sedangkan arah sebaliknya sudah dapat dilalui kendaraan besar seperti bus maupun minibus. Tapi sedan belum dapat melintas jalur ini.
Jalan lain yang masih belum dapat dilalui adalah Jalan Raya Kalibata, Jaksel, serta underpass Jembatan Manggarai, Jaksel. Di Jakarta Barat, Jalan Raya Caringin menuju Tomang juga belum dapat dilalui. Kendaraan dari arah Grogol menuju Roxy belum dapat melintas karena masih tergenang. Genangan juga memutus lalu lintas di kawasan Pos Pengumben.
Sedangkan jalan tol menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dan arah sebaliknya sudah dapat dilalui. Meski demikian, masih terjadi kemacetan di dua arah karena ada genangan air di Kilometer 26.
Sedangkan wilayah perempatan Coca Cola, Cempaka Putih, Jakpus, belum dapat dilalui. Hal yang sama juga terjadi pada underpass Cawang, Jaktim.
Di Jakpus, jalan yang belum dapat dilalui adalah underpass Dukuh Bawah. Sedangkan tol dalam kota dari Cawang-Grogol terhambat di sekitar Polda Metro Jaya. Selain itu, jalan dari Harmoni, Jakpus, menuju Beos sudah dapat dilalui. Tetapi pengendara harus berhati-hati karena air kali di sekitarnya sudah mulai naik.
Sementara kawasan Cipulir, Jaksel, yang sempat terputus akibat Sungai Pesanggrahan meluap telah dapat dilalui kendaraan. Genangan air yang tersisa menyebabkan kemacetan panjang di ruas menuju Kebayoran Baru maupun sebaliknya menuju Ciledug, Tangerang.
Banjir juga memaksa pengelola International Trade Center Cipulir menutup seluruh aktivitas perdagangan. Begitu pula dengan sebagian pedagang pasar yang lebih memilih untuk libur. Kendati genangan mulai surut, lahan parkir yang berada tepat di sisi Sungai Pesanggrahan masih tertutup luapan air sungai.
Pasar Bendungan Hilir, Jakpus, juga masih tutup karena genangan air yang masih setinggi lutut [baca: Benhil Masih Tergenang]. Para pedagang setempat memilih membersihkan toko masing-masing dari lumpur. Nurjani, pemilik bengkel di daerah itu sibuk membersihkan tokonya.
Menurut Nurjani, banjir yang terjadi tahun ini lebih besar dibanding 2002. "Empat hari kami masih digenangi air," perempuan setengah baya ini berkata sambil terisak. Nurjani berharap pemerintah dapat menanggulangi banjir sehingga bencana ini tak lagi terulang.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)
Di Jalan Gatot Subroto, Jaksel, antrean kendaraan mengular. Di jalur sebaliknya menuju wilayah Cawang, Jakarta Timur, arus kendaraan relatif lancar.
Kemacetan tidak hanya terjadi di jalur biasa, tapi juga di lajur jalan tol. Kendaraan roda dua yang semestinya berada di lajur kiri jalan bahkan bebas melintas di jalur kanan. Selain hari pertama kerja, kemacetan diperkirakan terjadi karena banyak warga yang menghindar genangan air di luar jalan protokol.
Banjir juga menyebabkan beberapa ruas jalan Ibu Kota masih belum bisa dilintasi kendaraan. Data Kepolisian Daerah Metro Jaya menyebutkan Jalan Kapten Tendean ke arah Blok M, Jaksel, masih tertutup. Sedangkan arah sebaliknya sudah dapat dilalui kendaraan besar seperti bus maupun minibus. Tapi sedan belum dapat melintas jalur ini.
Jalan lain yang masih belum dapat dilalui adalah Jalan Raya Kalibata, Jaksel, serta underpass Jembatan Manggarai, Jaksel. Di Jakarta Barat, Jalan Raya Caringin menuju Tomang juga belum dapat dilalui. Kendaraan dari arah Grogol menuju Roxy belum dapat melintas karena masih tergenang. Genangan juga memutus lalu lintas di kawasan Pos Pengumben.
Sedangkan jalan tol menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dan arah sebaliknya sudah dapat dilalui. Meski demikian, masih terjadi kemacetan di dua arah karena ada genangan air di Kilometer 26.
Sedangkan wilayah perempatan Coca Cola, Cempaka Putih, Jakpus, belum dapat dilalui. Hal yang sama juga terjadi pada underpass Cawang, Jaktim.
Di Jakpus, jalan yang belum dapat dilalui adalah underpass Dukuh Bawah. Sedangkan tol dalam kota dari Cawang-Grogol terhambat di sekitar Polda Metro Jaya. Selain itu, jalan dari Harmoni, Jakpus, menuju Beos sudah dapat dilalui. Tetapi pengendara harus berhati-hati karena air kali di sekitarnya sudah mulai naik.
Sementara kawasan Cipulir, Jaksel, yang sempat terputus akibat Sungai Pesanggrahan meluap telah dapat dilalui kendaraan. Genangan air yang tersisa menyebabkan kemacetan panjang di ruas menuju Kebayoran Baru maupun sebaliknya menuju Ciledug, Tangerang.
Banjir juga memaksa pengelola International Trade Center Cipulir menutup seluruh aktivitas perdagangan. Begitu pula dengan sebagian pedagang pasar yang lebih memilih untuk libur. Kendati genangan mulai surut, lahan parkir yang berada tepat di sisi Sungai Pesanggrahan masih tertutup luapan air sungai.
Pasar Bendungan Hilir, Jakpus, juga masih tutup karena genangan air yang masih setinggi lutut [baca: Benhil Masih Tergenang]. Para pedagang setempat memilih membersihkan toko masing-masing dari lumpur. Nurjani, pemilik bengkel di daerah itu sibuk membersihkan tokonya.
Menurut Nurjani, banjir yang terjadi tahun ini lebih besar dibanding 2002. "Empat hari kami masih digenangi air," perempuan setengah baya ini berkata sambil terisak. Nurjani berharap pemerintah dapat menanggulangi banjir sehingga bencana ini tak lagi terulang.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)