Api Diduga Berasal dari Truk Bermuatan Kimia

TNI AL mengerahkan lima kapal untuk mengevakuasi para korban terbakarnya KM Levina. Penanganan korban masih bersifat sementara karena keterbatasan alat-alat medis dan obat-obatan di Pelabuhan Tanjungpriok.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Feb 2007, 19:47 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Penyebab kebakaran pada Kapal Motor Levina I masih simpang siur. Pihak TNI Angkatan Laut menduga api yang membakar kapal yang membawa 350 penumpang ini berasal dari truk yang bermuatan bahan kimia. Demikian data yang dihimpun tim SCTV, Kamis (22/2) petang [baca: Kapal Penumpang Levina I Terbakar].

Hingga kini evakuasi korban terus dilakukan tim Search dan Rescue (SAR) TNI AL dibantu Satuan Tugas Kepolisian Air dan Udara serta nelayan. TNI AL mengerahkan lima kapal untuk mengevakuasi para korban yakni Kapal Republik Indonesia Sanca, Kobra, Lumajang, Viper, dan KRI Kalagian.

Tim SAR juga akan berangkat ke Pulau Kelapa. Pasalnya di pulau itu, menurut keterangan dari Bupati Kepulauan Seribu, terdampar 63 korban KM Levina dan tujuh orang meninggal. Para korban selanjutnya akan dievakuasi ke Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta Utara untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

Penanganan korban masih bersifat sementara karena keterbatasan alat medis dan obat-obatan di Pelabuhan Tanjungpriok. Korban yang masih bisa diobati langsung ditangani. Sementara korban yang memerlukan penanganan serius akan dibawa ke beberapa rumah sakit rujukan seperti Rumah Sakit Umum Daerah Koja.

Seorang korban yang mengalami luka ringan adalah Maridi. Kedua tangan pria ini mengalami luka bakar. Tangan Maridi terkena sambaran api saat melompat dari kepala menuju sekoci. Maridi mengaku tak tahu apa-apa tentang kejadian ini. Sebab saat itu dia sedang tertidur. "Bingung karena habis tidur," kata dia.

Tidak jarang korban meninggal atau hilang berasal dari satu keluarga. Rosiah misalnya harus rela melepas kepergian bayinya yang baru lima bulan untuk selama-lamanya. Dua anaknya serta suaminya belum ditemukan. Rosiah tak bisa menyembunyikan kesedihan saat di Tanjungpriok.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya