Rektor IPDN: Kejadian di Luar Sepengetahuan Lembaga

Nyoman Sumaryadi menegaskan, kejadian di luar pengetahuan lembaga. Mereka melakukan secara sembunyi-sembunyi sekitar pukul 23.30 WIB.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Apr 2007, 18:25 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Sempat membantah, Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Nyoman Sumaryadi akhirnya mengatakan kematian Cliff Muntu diduga akibat penganiayaan senior. "Korban punya penyakit liver. Itu yang mendasari pernyataan saya sebelumnya. Tapi bukan pernyataan final, prosesnya tidak berhenti sampai di situ," kata Nyoman saat berdialog dengan reporter Rieke Amru dalam dialog Liputan 6 Petang, Rabu (4/4).

"Tidak ada toleransi terhadap kekerasan. Kejadian ini di luar pengetahuan lembaga. Mereka melakukan secara sembunyi-sembunyi," tegas Nyoman. Ke depan, Nyoman akan mengefektifkan pola pengasuhan agar kejadian seperti ini tak terulang [baca: Cliff Muntu Meninggal Akibat Kekerasan].

Penganiayaan terhadap Cliff diduga dilakukan oleh 10 praja senior sekitar pukul 23.30 WIB saat latihan Pataka atau membawa bendera lambang IPDN. Latihan tanpa sepengetahuan rektorat. "Pengawasan akan diperketat, tapi saya tak bisa menjamin kejadian seperti ini tak terulang," ungkap Nyoman.

Nyoman menegaskan, bila terbukti bersalah mereka diancam sanksi indisipliner hingga pemecatan. "Hukum akan berbicara," tegas Nyoman.

Menteri Dalam Negeri ad interim Widodo Adi Sucipto telah memerintahkan pembentukan tim investigasi untuk menyelidiki kematian ketua kontingen Sulawesi Utara itu. Dia juga memerintahkan perubahan pola pengasuhan.(ICH/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya