Dalam pemeriksaan terungkap, kelompok ini bisa merakit bom berbahan kimia. Bom ini berbeda dengan bom sebelumnya yang selalu menggunakan detonator dan telepon selular sebagai pengaktif. Bom kimia ini bahkan dikabarkan lebih dahsyat dibandingkan bom campuran TNT (trinitrotoluene) dengan potasium klorat.
Semetnara itu, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Polisi Dody Sumantiawan mensinyalir gembong teroris Abu Dujana diperkirakan masih bersembunyi di Jateng. Ini lantaran keluarga Abu Dujana masih banyak yang tinggal di Jateng [baca: Pemindahan Tersangka Terorisme Diprotes Keluarga].
Advertisement
Dody juga menyatakan untuk menanggapi serius informasi mengani ancaman terhadap beberapa pejabat penegak hukum khususnya Kejaksaan Tinggi Jateng. Polisi memperketat penjagaan. Berbagai temuan Detasemen Khusus 88 Antiteror menunjukkan indikasi ancaman tersebut benar-benar ada.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)