Australia Mengutuk Penembakan di Virginia

PM Australia John Howard mengutuk keras penembakan yang menewaskan 33 orang itu. Sejauh ini, polisi masih menutupi identitas pelaku penembakan di kampus tersebut. Polisi hanya menegaskan pelaku sebagai orang keturunan Asia.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Apr 2007, 15:15 WIB
Liputan6.com, Canberra: Tak hanya Presiden Amerika Serikat George Walker Bush yang berbelasungkawa atas malapetaka di Kampus Universitas Teknologi Virginia. Perdana Menteri Australia John Howard pun turut bereaksi. Berbicara di Canberra, hari ini (17/4), Howard mengutuk keras penembakan yang menewaskan 33 orang itu. Howard menduga kebiasaan memiliki senjata api di Negeri Abang Sam menjadi salah satu pemicu insiden berdarah tersebut [baca: Bush Menyampaikan Belasungkawa].

Sementara di Kota Blacksburg, Negara Bagian Virginia, hingga saat ini, polisi masih menutupi identitas pelaku penembakan di kampus tersebut. Polisi hanya menegaskan pelaku sebagai orang keturunan Asia. Polisi pun terus menyelidiki motif penembakan yang dilakukan pelaku. Dua pucuk senjata api telah disita dari lokasi kejadian. Senjata itu diduga milik pelaku. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata, pelaku adalah pria Asia berusia 19 tahun [baca: Kampus Universitas Teknologi Virginia Diberondong Tembakan].

Hingga kini, 26 korban cedera dalam insiden tersebut masih dirawat di rumah sakit, tiga di antaranya berada dalam kondisi kritis. Sedangkan pascapenembakan, mahasiswa juga dilaporkan meninggalkan lingkungan kampus untuk menghilangkan trauma.(ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya