Tinggi Tanggul di Pusat Semburan Turun

Tanggul di titik 45 dan 46 pusat semburan lumpur kembali jebol. BPLS kewalahan menangani luberan lumpur. Soalnya tanggul yang jebol di titik 47 belum selesai diatasi BPLS.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Apr 2007, 17:43 WIB
Liputan6.com, Sidoarjo: Tim Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) dibuat kewalahan menangani luberan lumpur panas PT Lapindo Brantas. Belum selesai mengatasi tanggul yang jebol di titik 47 pusat semburan lumpur, kini ketinggian tanggul di titik 45 dan 46 menurun. Dampaknya, volume lumpur meninggi sehingga tanggul penahan lumpur rawan jebol. Demikian pantauan SCTV di Sidoarjo, Jatim, Ahad (29/4).

Tanggul jebol selebar sepuluh meter dengan kedalaman dua meter. Kondisi tersebut menambah beban volume di tanggul penahan terakhir. Yang menyulitkan lagi, jalan satu-satunya akses menuju pusat semburan tak bisa dilewati kendaraan. Sebab jalan itu difungsikan untuk mengalirkan lumpur di Desa Jatirejo menuju Desa Siring [baca: Tanggul yang Jebol Belum Diperbaiki].

Menyikapi kondisi itu, Ketua BPLS Sunarso mengatakan akan tetap mengalirkan lumpur ke spillway (saluran pembuangan) ke Kali Porong. "Alam sulit diprediksi," kata Sunarso.

Kendati spillway berhasil mengalirkan dan membuang air lumpur ke Kali Porong, namun volume lumpur yang keluar dari pusat semburan tak sebanding yang dibuang melalui spillway. Dampaknya cukup terlihat, lumpur yang terus keluar mengalir ke arah Pond (penampungan) lumpur di Desa Jatirejo dan Desa Siring. Padahal pond (kolam penampungan) di kedua desa merupakan pond terakhir yang berbatasan langsung dengan Jalan Raya Porong.(AIS/Eko Yudho)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya