Buruh Turun ke Jalan Memperingati <i>May Day</i>

Sekitar 6.000 buruh dan aktivis buruh se-Jabar siap beraksi di Kota Bandung. Aksi serupa akan digelar di sejumlah kota seperti Jakarta dan Surabaya.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Mei 2007, 09:00 WIB
Liputan6.com, Bandung: Selasa ini yakni 1 Mei 2007 diperingati sebagai Hari Buruh Sedunia. Unjuk rasa buruh dipastikan terjadi di beberapa kota besar. Di Kota Bandung, Jawa Barat, unjuk rasa akan digelar di depan Kompleks Gedung Sate. Sekitar 6.000 buruh dan aktivis buruh se-Jabar siap beraksi.

Sejumlah buruh dari Bekasi, Purwakarta, Karawang, Cirebon, Sumedang, dan Cimahi bakal bergabung dalam aksi ini. Menurut Wakil Ketua Serikat Pekerja Nasional Jabar Waras Wasisto, ribuan buruh sudah berada di Kota Bandung. Tema aksi Hari Buruh tahun ini mengangkat penegakan hukum terkait banyak pelanggaran normatif ketenagakerjaan yang dilakukan pengusaha.

Kepada warga Bandung, Waras mengimbau untuk menghindari beberapa ruas jalan yang menjadi titik-titik unjuk rasa. Buruh akan longmarch dari Kantor Gubernur Jabar menuju Polda Jabar. Massa kemudian bergerak ke Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jabar. "Start jam 09.00 WIB dan selesai jam 14.00 WIB," tambah Waras.

Ribuan buruh juga akan membanjiri Jakarta muali pukul 10.00 WIB. Pengguna jalan sebaiknya menghindari kawasan-kawasan Balai Kota Jakarta, Gedung DPRD Jakarta, dan Istana Negara agar tak terjebak macet. Kawasan sekitar Bundaran Hotel Indonesia, Kantor Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Gedung DPR juga rawan macet.

Aksi serupa bakal terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Kepolisian setempat akan menurunkan 15 SSK (satuan setingkat kompi) untuk mengamankan unjuk rasa buruh. Peringatan Hari Buruh Dunia di Surabaya dipusatkan di Gedung Gubernur Jatim dan Tugu Pahlawan.

Tanggal 1 Mei atau May Day menjadi hari bersejarah bagi kaum buruh di seluruh dunia. Tepat 121 tahun silam, ribuan buruh di Illinois, Chicago, Amerika Serikat, bentrok dengan pemerintahan setempat. Dan sejak itu, 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh Dunia.

Di Indonesia sendiri, perjuangan buruh sudah berlangsung dari tahun ke tahun. Paling fenomenal, tentu saja, dipelopori Marsinah yang akhirnya difilmkan. Marsinah dikenal sebagai buruh pertama yang berani bersuara. Buruh PT Catur Putra Surya Porong, Sidoarjo, Jatim ini aktif memperjuangkan kenaikan upah dan tunjangan tetap buruh pada 1993. Tapi di tengah perjuangannya, Marsinah ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Militer diduga terlibat dalam kisruh perjuangan ikon buruh di era Orde Baru ini.

Sejak itu, perjuangan buruh seakan tak lagi terdengar hingga Era Reformasi. Keleluasaan mengekspresikan pendapat diwarnai dengan bangkitnya berbagai gerakan buruh di Indonesia. Hari Buruh pun selalu diperingati setiap tahun dengan unjuk rasa di berbagai kota.

Suara yang mencuat biasanya selalu diisi dengan berbagai tuntutan terutama peningkatan kesejahteraan nasib buruh. Peningkatan upah yang dinilai terlalu rendah, pengusutan tindak kekerasan terhadap buruh di era Orde Baru, hingga penetapan 1 Mei sebagai Hari Buruh Nasional.

Pada akhirnya, May Day menjadi momen untuk mengingatkan pemerintah bahwa masih ada derita yang dirasakan warga beridentitas buruh. Dan seperti halnya Marsinah, masalah mereka bukan masalah satu hari di saat May Day. Tapi masalah yang terus berkubang dari hari ke hari para kaum buruh.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya