Industri Gerabah di Yogyakarta Mulai Bangkit

Geliat produksi terakota atau gerabah di Desa Wisata Kosongan, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai bangkit kembali. Kerajinan mulai kembali dibuat, meski jumlah pesanan belum seperti sedia kala.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Mei 2007, 06:45 WIB
Liputan6.com, Yogyakarta: Sentra kerajinan terakota atau gerabah terbesar di Desa Wisata Kasongan, Daerah Istimewa Yogyakarta, sempat terhenti. Hal ini disebabkan gempa yang mengguncang provinsi ini satu tahun silam. Selain kehilangan alat-alat produksi, para perajin juga mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Modal mereka pun sedikit demi sedikit habis karena pesanan gerabah sudah tidak ada lagi

Berbagai upaya dilakukan untuk membangkitkan ladang usaha mereka. Antara lain, dengan meminjam modal di bank. Hingga kini, kebangkitan industri gerabah mulai terasa. Kerajinan mulai kembali dibuat, meski jumlah pesanan belum seperti sedia kala.

Salah satu pengrajin yang terkena dampak ini adalah Rahmat Soleh. Tempat usaha kerajinannya porak poranda. Rahmat menuturkan, dahulu setiap bulan bisa mengekspor dua kontainer barang kerajinan. Kini, untuk mengekspor satu kontainer saja sudah sulit. Saat ini, Rahmat berharap bantuan dari pemerintah.(REN/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya