Presiden Melaporkan Zaenal Ma`arif ke Polisi

Presiden Yudhoyono mengatakan berita yang disebarkan Ma`arif mencemarkan nama baik, kehormatan, harga diri, dan nama baik keluarga. Presiden akan mengikuti proses hukum yang berlaku dan tak menggunakan perangkat negara.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Jul 2007, 18:53 WIB

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melaporkan mantan Wakil Ketua DPR Zaenal Ma`arif ke Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Ahad (29/7) sore. "Menyampaikan aduan saya terhadap saudara Zaenal Ma`arif yang saya nilai telah mencemarkan nama baik saya," kata Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono.

Menurut Presiden Yudhoyono, pernyataan Zaenal yang menyebutkan dirinya pernah menikah sebelum masuk Akademi Militer adalah sebuah pencemaran nama baik. "Sungguh mencemarkan nama baik saya, kehormatan saya, harga diri saya dan juga keluarga," kata orang nomor satu di Tanah Air ini [baca: Presiden Berencana Menuntut Zaenal Ma'arif].

Lebih jauh Presiden mengatakan, dia melaporkan Zaenal demi untuk tegaknya kebenaran di negeri ini. "Agar tidak terjadi berbagai tindakan fitnah, pembunuhan karakter pada pihak lain yang sangat merugikan," kata Presiden. SBY menambahkan kedatangannya ke Polda Metro Jaya bukan sebagai kepala negara tetapi warga.

Presiden akan mengikuti proses hukum yang berlaku serta berjanji tidak menggunakan perangkat negara seperti Jaksa Agung dan Kapolri. "Tidak semestinya malah keliru nanti," ujar Presiden. Diharapkan hukum dapat berjalan dengan adil. "Semoga dapat diproses sebenar-benarnya sehingga dapat menjadi pembelajaran," kata dia.

Terkait pernyataan Zaenal Ma`arif yang menyebut Presiden telah menikah dan punya anak sebelum masuk Akabri mengundang reaksi dari solidaritas warga Pacitan. Puluhan orang yang tergabung dalam Paguyuban Warga Pacitan mengatakan berita itu tak benar dan fitnah. Mereka bersedia membuktikan pernyataan mereka.

Di antara warga Pacitan yang memberikan pernyataan terdapat rekan Presiden Yudhoyono semasa sekolah. Paguyuban Warga Pacitan ini menyebutkan berita ini sebagai kampanye hitam untuk memojokan Presiden. Sebelumnya Zaenal Ma`arif juga menyatakan kesiapannya untuk mempertanggung jawabkan pernyataannya.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya