Liputan6.com, Jakarta: Berbagai aliran musik berkembang di Indonesia. Samrah, musik yang berjaya sekitar 1950 hingga 1960 ini kembali diangkat dalam rangka JakArt@2001 di kawasan Kafe Tenda Semangi, Jakarta Selatan, Minggu (10/6) malam.
Sayang, pergelaran musik Grup Samrah Serumpun Melayu pimpinan Haji Sabeni tidak berlangsung lancar. Para pemain mentas di tempat yang tak dijadwalkan sebelumnya. Selain itu, panggung yang disediakan panitia juga terkesan kurang pas. Akibatnya, penonton yang menyaksikan pementasan musik ini minim.
Namun, Grup Samrah Serumpun Melayu berusaha tampil maksimal dalam kondisi serba terbatas. Di atas panggung kecil yang terletak di sela-sela warung dan tanpa identitas JakArt@2001, dua biduan silih berganti melantunkan lagu-lagu Melayu. Mereka berdendang dan bergoyang mengikuti irama akordion, gesekan biola, dan petikan gitar akustik.(TNA/Tris Wijayanto dan Ari Tisna)
Sayang, pergelaran musik Grup Samrah Serumpun Melayu pimpinan Haji Sabeni tidak berlangsung lancar. Para pemain mentas di tempat yang tak dijadwalkan sebelumnya. Selain itu, panggung yang disediakan panitia juga terkesan kurang pas. Akibatnya, penonton yang menyaksikan pementasan musik ini minim.
Namun, Grup Samrah Serumpun Melayu berusaha tampil maksimal dalam kondisi serba terbatas. Di atas panggung kecil yang terletak di sela-sela warung dan tanpa identitas JakArt@2001, dua biduan silih berganti melantunkan lagu-lagu Melayu. Mereka berdendang dan bergoyang mengikuti irama akordion, gesekan biola, dan petikan gitar akustik.(TNA/Tris Wijayanto dan Ari Tisna)