Liputan6.com, Jakarta: Selama Ramadan, musik nasyid berkumandang di seluruh pelosok Tanah Air. Salah satunya yang dipopulerkan oleh grup nasyid Justice Voice. Ada yang unik dalam grup ini. Tengok saja namanya yang kebarat-baratan. Padahal biasanya grup nasyid menggunakan nama Arab.
Grup Nasyid yang digawangi Fatah, Eko Priyanto, Fely Hilman, Asep Sudirman, Faris dan Wahyu ini mempunyai alasan mengenai pemilihan nama. "Kami ingin sesuatu yang beda. Agar lebih meremaja," ujar Faris dalam bincang akhir pekan Liputan 6 Pagi di Jakarta, Ahad (16/9). Ini, kata Faris, sesuai dengan slogan mereka: funky tapi syar`i.
Advertisement
Grup ini terbentuk pada Desember 1998. Saat itu berawal dari kegiatan rohani Islam (rohis) kampus. Sejak awal mereka sudah memainkan musik nasyid. Padahal ketika itu musik nasyid dinilai tidak laku. "Kita nekat," ujar Eko dibarengi personel lainnya.
Hingga kini mereka telah merilis empat album. Grup ini juga menunjukkan eksistensinya. Buktinya, mereka mengeluarkan album baru berjudul Jangan Mepet-Mepet. "Dirilis pada tanggal 13 [Oktober] nanti," tutur Eko.
Album baru ini dklaim berbeda dengan empat album sebelumnya. "Kita memasukan beberapa alat musik di sela-sela acapella," tutur Eko. Pada album sebelumnya, musik acapella mendominasi. Kini, kata Eko, mereka mencoba menonjolkan permainan alat musik.
Para personel Justice Voice ini mengaku optimistis dengan perkembangan musikn nasyid di Tanah Air. "Kini, banyak band-band besar yang membawakan musik bernuansa Islami," kata Fely. Mereka berharap musik nasyid bukan hanya menjadi musik alternatif. Namun menjadi musik pilihan.(REN/Tim Liputan 6 SCTV)