Liputan6.com, Jakarta: Kepolisian Daerah Metro Jaya mencurigai ada kelompok tertentu yang ingin memanfaatkan situasi menjelang Sidang Istimewa MPR. Pernyataan itu disampaikan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Sofjan Jacoeb menjawab pers soal otak di balik penemuan bom rakitan dalam kereta api jurusan Jakarta-Bogor [baca: Sebuah Bom Rakitan Diledakkan di Jakarta Timur]. Demikian diungkapkan Sofjan di Markas Polda Metro Jaya Jakarta, Jumat (15/6) pagi.
Sofjan menegaskan, polisi tengah menyelidiki dan memintai keterangan sejumlah saksi. Kapolda Jakarta juga belum bisa memastikan kekuatan bom rakitan karena masih diteliti Tim Gegana Polri.
Alat peledak itu ditemukan Hen yang sedang menumpang KA jurusan Jakarta-Bogor. Bom rakitan itu tersimpan dalam kotak pengeras suara. Kemudian Hen membawa pulang kotak misterius tersebut. Hen segera membuka kotak karena mendengar suara yang mencurigakan. Ternyata kotak itu berisi satu telepon genggam, aki berukuran kecil, dan sejumlah kabel. Segera saja Hen melaporkan penemuan itu ke polisi. Kemudian, polisi segera membawa alat peledak itu ke sebuah lapangan dan berupaya menjinakkan dengan cara diledakkan untuk memisahkan rangkaian bom tersebut.(TNA/Yeni Tanda Putra dan Efendi Kasah)
Sofjan menegaskan, polisi tengah menyelidiki dan memintai keterangan sejumlah saksi. Kapolda Jakarta juga belum bisa memastikan kekuatan bom rakitan karena masih diteliti Tim Gegana Polri.
Alat peledak itu ditemukan Hen yang sedang menumpang KA jurusan Jakarta-Bogor. Bom rakitan itu tersimpan dalam kotak pengeras suara. Kemudian Hen membawa pulang kotak misterius tersebut. Hen segera membuka kotak karena mendengar suara yang mencurigakan. Ternyata kotak itu berisi satu telepon genggam, aki berukuran kecil, dan sejumlah kabel. Segera saja Hen melaporkan penemuan itu ke polisi. Kemudian, polisi segera membawa alat peledak itu ke sebuah lapangan dan berupaya menjinakkan dengan cara diledakkan untuk memisahkan rangkaian bom tersebut.(TNA/Yeni Tanda Putra dan Efendi Kasah)