Ilmuwan AS Berhasil Mengkloning Embrio Monyet

Ilmuwan AS berhasil mengkloning embrio dari seekor monyet jantan dan memisahkan sel-sel batang dari hewan tersebut. Namun George W. Bush menentang penelitian ini lantaran bertentangan dengan etika dan prinsip keagamaan.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Nov 2007, 10:09 WIB

Liputan6.com, Portland: Para ilmuwan Amerika Serikat di Pusat Primata Nasional Oregon, Portland, belum lama berselang, mengumumkan telah berhasil mengkloning embrio dari seekor monyet jantan. Selain itu, mereka juga mampu memisahkan sel-sel batang dari hewan tersebut.

Para ilmuwan menggabungkan asid deoksiribonukleik (DNA) dari sel kulit monyet dengan sel telur yang belum dibuahi. Hasil penggabungan kemudian dikembangkan menjadi embrio yang dapat diambil sel-sel batangnya. Kalangan ilmuwan dunia menyambut baik terobosan ini. Mereka berharap proses pemisahan sel batang ini nantinya dapat membantu memajukan penelitian jaringan transplantasi.

Namun sampai sekarang, isu penelitian sel batang masih menjadi kontroversi di negara tersebut. Presiden AS George Walker Bush pernah dua kali memveto rancangan undang-undang untuk memajukan penelitian sel batang lantaran bertentangan dengan etika dan prinsip keagamaan.(YNI)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya