Banjir di Tol Bandara Mulai Surut

Ketinggian air di ruas jalan tol menuju Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten kini sedikit di atas mata kaki. Arus kendaraan mulai lancar setelah petugas Jasa Marga membuka jalan menjadi dua jalur.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Nov 2007, 05:12 WIB

Liputan6.com, Jakarta: Genangan air di ruas jalan tol menuju Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, mulai surut, Selasa (27/11). Reporter SCTV Christina Odorus melaporkan ketinggian air kini sedikit di atas mata kaki. Banjir surut setelah petugas Jasa Marga sejak semalam memompa air yang menggenangi jalan.

Kondisi ini membuat arus lalu-lintas lancar. Apalagi pihak Jasa Marga sudah membuka jalan menjadi dua jalur. Menurut Direktur Operasional PT Jasa Marga, Sarwono Utomo, pihaknya akan terus menyingkirkan air hingga jalan benar-benar terbebas dari genangan banjir. Untuk itu, PT Jasa Marga akan menyiapkan empat mesin pompa termasuk bantuan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perusahaan Air Minum Jaya.

Bagi warga yang hendak berpergian ke bandara agar terhindar dari kemacaten bisa menggunakan jalan alternatif, yakni mengggunakan jalur dari belakang bandara hingga pintu M1 atau jalan yang selama ini dikhususkan untuk mereka yang memiliki kartu pass. Pilihan lainnya adalah melewati Tol Cikokol-Pintu Air-pintu M1 [baca: Tol Bandara Banjir, Kendaraan Tak Bisa Lewat].

Sementara itu, akibat terjangan air pasang sekitar 20 rumah di Kampung Muara Baru, Penjaringan, Jakut rusak berat dan lima lainnya roboh. Air pasang juga menyebabkan tembok pagar sebuah pabrik roboh.

Warga kini berupaya menyelamatkan barang-barang yang masih tersisa. Seperti yang dilakukan Maryati, warga Rt 21/Rw 17 Muara Baru. Maryati sama sekali tidak menduga air pasang setinggi satu setengah meter mampu merobohkan tembok rumahnya. Akibatnya, sebagian barang-barangnya hanyut terbawa arus air pasang. Kini, dia hanya bisa pasrah bertahan di sekitar reruntuhan rumahnya. Kendati harus tidur beratapkan langit dan alas seadanya.

Pemerintah setempat sebenarnya telah mendirikan sebuah posko pengungsi di sekitar pelabuhan ikan Muara Baru. Namun, warga enggan mengungsi dengan alasan keamanan barang-barangnya. Sementara itu, warga yang tinggal di pengungsian mengaku belum mendapat bantuan apapun selain nasi bungkus yang dibagikan kemarin siang.

Genangan air pasang di wilayah Muara Baru sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Namun, genangan dalam dua tahun terakhir ini lebih parah menyusul jebolnya tanggul penahan di sekitar pantai Muara Baru [baca: Tanggul Jebol, Muara Baru Kembali Banjir].(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya