Warga Sikh Memprotes Larangan Pemakaian Turban

Partai politik Sikh di New Delhi, India, menuntut pencabutan aturan yang melarang pemakaian simbol keagamaan di sekolah umum di Prancis. Demonstrasi digelar menjelang kunjungan Presiden Prancis Nikolas Sarkozy ke India.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Jan 2008, 00:37 WIB

Liputan6.com, New Delhi: Warga Sikh di India menggelar unjuk rasa memprotes larangan memakai turban di sekolah-sekolah di Prancis, Selasa (22/1). Demonstrasi digelar menjelang kunjungan Presiden Prancis Nikolas Sarkozy ke India.

Unjuk rasa yang digelar oleh partai politik Sikh di New Delhi, Akali Dal, menuntut aturan itu segera dicabut. Jika tidak mereka mengancam akan menggelar unjuk rasa ketika Sarkozy berkunjung ke New Delhi 26 Januari mendatang.

Dalam aksinya para penganut Sikh ini sempat membakar poster Sarkozy dan meneriakan slogan memprotes pemerintah Prancis. Mereka menentang undang undang yang melarang pemakaian simbol keagamaan di sekolah umum di Prancis. Seperti pemakaian sorban dan jilbab karena termasuk yang dilarang undang undang tahun 2004.

Para siswa di Prancis punya pilihan melepas simbol agama mereka atau dikeluarkan. Padahal, semua pria penganut Sikh diharuskan selalu menyembunyikan rambut mereka dengan memakai sorban. Atas kebijakan itu, komunitas kecil Sikh di Prancis sampai harus menggugat pemerintah ke pengadilan. Namun, pendukung undang-undang ini menegaskan bahwa agama tidak mempunyai tempat dalam fungsi negara, terutama pendidikan.(IAN)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya