Liputan6.com, Bremerhaven: Hampir semua sektor industri mencari cara untuk mengurangi emisi karbon dan pemakaian bahan bakar. Tidak terkecuali dengan industri perkapalan. Untuk itu, perusahaan kapal Beluga di Jerman menjadi yang pertama meluncurkan kapal bertenaga angin demi dapat menyiasati kedua masalah itu.
Kapal bernama Beluga Skysails ini memulai pelayaran pertamanya dari Pelabuhan Bremerhaven, Jerman, Rabu (23/1). Ketika telah mencapai lautan lepas, barulah kapal ini mengungkap kecanggihan teknologinya. Sebuah layang-layang menjadi keistimewaan kapal ini. Tentunya bukan layang-layang biasa yang sering ditemui. Sebab, benda itu mampu menggerakkan sebuah kapal.
Advertisement
Tenaga angin dimanfaatkan secara maksimal ketika kapal berada di posisi lebih tinggi. Pada ketinggian 200 meter, angin berembus secara konstan sehingga dapat dimanfaatkan lebih efektif. Saat kecepatan angin mencapai tujuh knot, penggunaan bahan bakar dapat dihemat hingga 20 persen. Sekadar informasi, sistem skysail ini dikembangkan di Hamburg secara komersial.(YNI)