Liputan6.com, Balikpapan: Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Adat Dayak Bersatu, Ahad (2/3), membongkar panggung deklarasi di Balikpapan, Kaltim, yang akan digunakan pasangan Nusyirwan Ismail-Heru Bambang. Situasi sempat mencekam lantaran massa yang bersenjatakan mandau, sumpit, dan tombak menyerbu panitia dan memaksa deklarasi keduanya sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim dibatalkan.
Aksi anarkis ini dipicu oleh tidak dimasukkannya tokoh suku Dayak sebagai pasangan cagub oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kaltim. Padahal, mayoritas masyarakat Dayak merupakan kader partai tersebut. Untuk meredakan aksi massa, aparat kepolisian menurunkan dua satuan setingkat kompi dari Brimob Kepolisian Daerah Kaltim dan Samapta Kepolisian Resor Kota Balikpapan.
Salah seorang tokoh Dayak, Yurnalis Ngayoh, sebenarnya sempat melamar di PDIP untuk menjadi calon, namun gagal mendapatkan restu. Partai ini lebih memilih pasangan muda, yakni Asisten II Sekretaris Provinsi Kaltim Nusyirwan Ismail dan Sekretaris Kota Balikpapan Heru Bambang. Akibat aksi ini panitia akhirnya menunda deklarasi yang semestinya dilaksanakan serentak di enam kota di Kaltim.(ADO/Imron Rosyadi)