Liputan6.com, Surabaya: Imbauan pemerintah agar masyarakat beralih dari menggunakan minyak tanah ke bahan bakar elpiji tampaknya belum membawa hasil maksimal. Lihat saja antrean warga di banyak pangkalan minyak tanah di Surabaya, Jawa Timur. Di kawasan Kebraon, misalnya, antrean warga untuk mendapatkan minyak tanah sudah menjadi pemandangan biasa hampir dua pekan terakhir.
Mereka rela menunggu untuk mendapatkan minyak tanah seharga Rp 2.500 setiap liternya karena harga di luar pangkalan saat ini rata-rata Rp 2.700 per liter. Adanya kenaikan harga dikarenakan pasokan minyak tanah yang dikurangi dan diganti dengan elpiji.
Jumlah pasokan minyak tanah yang tidak menentu ini belakangan memang dikeluhkan pemilik pangkalan. Sementara pihak Pertamina Unit Pemasaran Surabaya mengaku sengaja mengurangi pasokan minyak tanah di enam kecamatan dari 31 kecamatan yang ada di Kota Surabaya.(ADO/Rahmat Hidayat)