Mengagumkan, Saluran Bawah Air Romawi

Peta yang dibuat oleh sekelompok peneliti speleologists untuk memetakan 11 saluran air di zaman Romawi Kuno. (romanaqueducts.info/wwn)

Sketsa bangunan saluran air yang di bangun pada zaman Romawi Kuno. (romanaqueducts.info/wwn)

Seorang pejalan kaki berjalan diantara bagian saluran air Claudio di jaman Romawi Kuno. (AFP/Filippo Monteforte/wwn)

Kendaraan roda empat yang berjalan diantara bangunan bekas saluran air. Bangsa Romawi kuno juga mengembangkan saluran air yang memanfaatkan gravitasi bumi ke seluruh Romawi. (AFP/Filippo Monteforte/wwn)

Bekas bangunan saluran air yang dijadikan jalan oleh Pemerintah Italia. Saluran air gravitasi ini juga digunakan dalam berbagai kegiatan masyarakatnya, diantaranya untuk roda air, dan hidrolik penghancur bijih besi. (AFP/Filippo Monteforte/wwn)

Adalah Herodes, penguasa Yudea yaitu seorang arsitek bangunan megah dan piawai dalam membangun kota dengan konsep yang terpadu. (AFP/Filippo Monteforte/wwn)

Sejumlah peneliti menapaki anak tangga yang menyambungkan ke salah satu dari 11 saluran air Romawi yang memasok hampir semua kota. Dan mengalirkan air mancur ke pusat kota di Roma. (AFP/Andreas Solaro/wwn)

Peneliti speleologists memetakan jaringan bawah air yang disusun pada awal abad ke-20 oleh British Roman arkeolog Timothy Ashby antara 1906 dan 1925. (AFP/Andreas Solaro/wwn)

Setelah menelusuri jejak air yang turun, akhirnya ditemukan kanal air terakhir, dimana air tersebut bisa diminum dan bersih. Ini terletak di Bukit Janicullum, Roma. (AFP/Filippo Monteforte/wwn)

Roma mempunyai 11 saluran air, dan salah satu diantaranya Aqua Traiana berasal dari Danau Bracciano, yang berjarak 40 km dari Kota Roma. (AFP/Filippo Monteforte/wwn)

Bangunan yang menjulang sisa struktur saluran air Aqua Traiana, yang berusia 1900 tahun, dibuat pada masa Emperor Trajan di tahun 109 M. (AFP/Filippo Monteforte/wwn)