Keceriaan dan kebahagian anak-anak, merupakan anugerah yang mereka miliki. Memberantas buta aksara pilihan bagi mereka untuk meraih masa depannya. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Mirisnya ada beberapa orangtua mereka yang masih buta aksara juga. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Dari 40 anak di Desa Jatimulya, 25 anak masih belum bisa membaca, lainnya belum lancar membaca diusia produktif sekolah. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Dengan metode mengenal huruf dan belajar teknik cepat membaca, anak-anak dimudahkan untuk beradaptasi. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Beruntung, Relawan Taman Baca MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) mencoba membantu anak-anak Desa Jatimulya untuk bisa dan lancar membaca. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Dibalik kecerian mereka, masih banyak yang buta aksara disaat usia sekolah. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Dunia anak kecil adalah dunia bermain. Mereka harus sering bermain, untuk memacu pertumbuhan otak anak. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Mereka tetap menemukan permainannya meski di tengah panas terik matahari, Mereka melakukan itu karena dorongan keceriaan dan kebahagiaan dari dalam diri. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Senyum dan Tawa lepas bocah bocah di desa jati mulya, belakang komplek Kantor Walikota Serang, Banten itu terasa tanpa ada endapan rasa takut dan sedih dihati mereka. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)