Sayangnya setiap hujan tiba, areal pelataran luar depan masjid terdapat genangan air yang membuat kesan agak kumuh karena peresapan air yang kurang baik.(Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Masjid Luar Batang ini sering didatangi peziarah dari berbagai pelosok tanah air dan mancanegara. Mereka datang bukan hanya untuk menunaikan ibadah shalat namun juga melantuntan doa persis di depan makam Habib Husein.(Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Para Jamaah terlihat begitu khusyuk menjalani sholat di dalam masjid yang begitu dikeramatkan ini.(Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Di Masjid ini lantunan ayat suci Alquran tak henti hentinya terdengar terlebih di bulan suci Ramadhan.(Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Bekas-bekas masa lampau sudah hampir tidak ada lagi. Seluruh bangunan sudah dirombak total, Kubah dalamnya diganti menjadi kubah joglo kayu jati atau kubah limas tadisional Indonesia.(Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Bentuk aslinya surau atau Musala, baru ada pemugaran diperkirakan tahun 1939, di pugar kembali tahun 1997, 1999, dan 2002 yang membuat perubahan bentuk secara total dari bangunan masjid ini.(Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Bentuk arsitekturnya khas masjid tua di pulau Jawa sebelum abad ke-19, yaitu tidak mempunyai kubah setengah lingkaran dan menara dengan bulan-bintang di atasnya. Hanya ada atap lancip atau sebuah cungkup seperti bangunan Hindu Jawa.(Liputan6.com/Abdul Azi
Pada mulanya masjid ini hanya berupa musholla yang digunakan Habib Husein untuk menyebarkan agama Islam dan sekaligus tempat pengajian.(Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Habib Husein ingin dimakamkan di Tarim, Hadromaut, Yaman. Sampai di sana saat ingin dikuburkan mayatnya tidak ada. Namun jenazahnya Habib Husein ada di dalam kamarnya, yang sekarang jadi makamnya.(Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Nama masjid ini diberikan sesuai dengan julukan Habib Husein, yaitu Habib Luar Batang. Ia dijuluki demikian karena konon ketika Habib Husein meninggal dan hendak dikuburkan, tiba-tiba jenazahnya sudah tidak ada di dalam "kurung batang" alias ker
Habib Husein merupakan salah satu ulama dari Yaman, menyebarkan agama Islam hingga meninggal di Kampung Luar Batang.(Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Masjid ini dibangun oleh Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus tahun 1736 di atas tanah hadiah dari Gubernur Jenderal VOC atas jasanya terhadap kompeni.(Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Wilayah Luar Batang tak terpisahkan dari sejarah kota Jakarta. Di tempat ini berdiri masjid yang berada di daerah Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara yaitu Masjid Luar Batang. (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)