Liputan6.com, Jakarta: Pascakeracunan yang menimpa 26 karyawannya, swalayan Carrefour di Ratu Plaza, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, hingga Senin (5/5), masih ditutup karena ada pemeriksaan teknis. Namun, tidak ada penyegelan resmi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, belum ada kepastian penyebab keracunan dan kapan Carrefour akan kembali dibuka [baca: Karyawan Carrefour Kembali Keracunan].
Keracunan gas di pusat belanja Carrefour, Ratu Plaza, telah lima kali terjadi. Puluhan karyawan swalayan milik Prancis ini telah lama menjadi korban buruknya sirkulasi udara. Sejak kejadian pertama tahun 2002, belum ada perbaikan yang berarti. Padahal sejak didirikan tahun 1986, Ratu Plaza tersebut selalu dipadati pengunjung.
Advertisement
Maklumlah, letaknya sangat strategis, yakni di jalan protokol Sudirman, dekat dengan pusat bisnis, olahraga dan hiburan. Di basement atau ruang bawah tanah Ratu Plaza, jaringan swalayan dari Prancis, Carrefour, membuka gerainya. Di sinilah yang menjadi letak masalahnya. Sirkulasi udara di ruang bawah tanah yang bersisian dengan ruang parkir sangat buruk. Untuk yang kelima kalinya, pegawai Carrefour keracunan gas karena harus menghirup gas monoksida buangan knalpot kendaraan bermotor.
Padahal belum lama berselang, petugas Pemprov DKI sempat menyegel Carrefour, Ratu Plaza, setelah 19 karyawannya keracunan gas. Namun pada akhir Desember tahun silam, segel dilepas [baca: Segel Ratu Plaza Dibongkar Paksa].
Sebelumnya, kejadian serupa terjadi pada Mei 2007. Saat itu 33 orang harus dilarikan ke rumah sakit karena keracunan gas dan kekurangan udara. Sejauh ini belum ada perbaikan berarti walau kejadian seperti itu berlangsung sejak tahun 2002. Dalam dua kali kejadian sekitar 70 orang harus dirawat intensif di rumah sakit karena keracunan gas.
Berulangnya peristiwa keracunan ini telah membuat karyawan Carrefour gelisah. Sampai saat ini, Carrefour, Ratu Plaza, masih ditutup. Sejauh ini pun belum ada kepastian mengenai perbaikan sirkulasi udara bangunan agar kejadian seperti itu tidak selalu berulang.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)
