Liputan6.com, Jakarta: Kerajinan pisau tradisional menyimpan potensi bisnis yang menjanjikan. Buktinya, Subari, perajin pisau asal Tulungagung, Jawa Timur, mampu meraih omzet 1,5 juta rupiah per hari. Pendapatan tersebut, kata dia, dari berdagang pisau di lokasi pameran. Itu sebabnya, ia kerap berjualan dari pameran ke pameran. Demikian diungkapkan Sobari, ketika berdagang di Arena Pekan Raya Jakarta, baru-baru ini.
Menurut Sobari, memang, menjual pisau yang terbuat dari baja putih ini sangat menjanjikan. Asalkan, kata dia, ditopang dengan modal yang cukup. Di samping itu, tambah Sobari, usaha ini harus ditopang dengan akses pasar yang luas. "Kedua hal itulah yang menjadi kendala terberat para perajin pisau di Kampung Kiping dan Gondong, Tulungagung," ungkap Sobari, menjelaskan.
Sobari menambahkan, bila dilihat dari mutunya, pisau buatan mereka tak kalah bersaing dengan produk buatan lain. Buktinya, tutur dia, hanya dengan sedikit gerakan saja, pisau yang mereka buat mampu memotong daun pisang. Itu sebabnya, kata Sobari, banyak orang yang tertarik membeli pisau buatan tangan perajin Tulungagung.(AWD/Miko Toro dan Joni Akbar)
Menurut Sobari, memang, menjual pisau yang terbuat dari baja putih ini sangat menjanjikan. Asalkan, kata dia, ditopang dengan modal yang cukup. Di samping itu, tambah Sobari, usaha ini harus ditopang dengan akses pasar yang luas. "Kedua hal itulah yang menjadi kendala terberat para perajin pisau di Kampung Kiping dan Gondong, Tulungagung," ungkap Sobari, menjelaskan.
Sobari menambahkan, bila dilihat dari mutunya, pisau buatan mereka tak kalah bersaing dengan produk buatan lain. Buktinya, tutur dia, hanya dengan sedikit gerakan saja, pisau yang mereka buat mampu memotong daun pisang. Itu sebabnya, kata Sobari, banyak orang yang tertarik membeli pisau buatan tangan perajin Tulungagung.(AWD/Miko Toro dan Joni Akbar)