Warga Papua Menari Perang di Gedung KPK

Warga Papua menampilkan tari perang di depan Gedung KPK, Jakarta. Tari perang merupakan simbol melawan korupsi. Warga Papua mengaku praktik korupsi sangat marak di Bumi Cenderawasih.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Jul 2008, 23:42 WIB

Liputan6.com, Jakarta: Demonstrasi tak selalu berujung ricuh. Unjuk rasa yang digelar masyarakat adat Papua di depan Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta menarik simpati karena mereka menampilkan tari perang sebagai simbol perang terhadap korupsi. Warga Papua mengaku praktik korupsi di daerahnya sangat marak.

Dalam aksinya, demonstran memberikan piring besar yang biasanya digunakan saat meminang gadis kepada anggota KPK. Isinya tentu bukan mas kawin, melainkan bendera Merah Putih dan setumpuk dokumen dugaan kasus korupsi. Warga Papua berharap KPK menerima pinangan mereka memberantas korupsi di Bumi Cendrawasih.

Beberada kasus dugaan korupsi yang dilaporkan antara lain pembangunan kantor perwakilan Papua di Jakarta senilai Rp 37 miliar oleh Joice Tambunan. Adanya dugaan korupsi di Papua membuat Ryan Manobi, pemeran Noel dalam film Denias ikut prihatin dan mendukung upaya pemberantasan korupsi.(JUM/Juanita Wiratmaja dan Yuli Sasmito)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya