Liputan6.com, Surabaya: Seorang perempuan asal Surabaya, Jawa Timur, menderita penyakit langka sindrom marfan. Itu merupakan penyakit genetis yang menyerang satu dari 100 orang. Wahyu Ajeng Suminar, perempuan berusia 23 tahun ini menderita sindrom marfan sejak usia tujuh tahun.
Gejala awal penyakit tersebut, yakni tubuh penderita bertambah tinggi melebihi ukuran normal dan seluruh organ tubuh yang mengandung jaringan ikat menjadi lebih elastis. Akibatnya si penderita bisa mengalami kebutaan serta gangguan jantung. Tak hanya itu, Ajeng pun pernah divonis berumur pendek [baca: Penyakit Langka Bernama Sindrom Marfan].
Advertisement
Kendati demikian, Ajeng tak pernah berputus asa. Semangatnya untuk mengetahui berbagai hal tetap tinggi. Bahkan ia kerap mengikuti berbagai seminar ilmiah dan menghabiskan waktu dengan membaca buku. Hal itu membuat Ajeng tumbuh dengan kemampuan intelektual mengagumkan. Padahal ia tak pernah mengenyam pendidikan formal.
Bukan hanya itu, Ajeng kini tengah menyusun buku mengenai dirinya. Melalui buku itu Ajeng berharap bisa menularkan semangat hidup pada penderita sindrom marfan lain. Meski penyakitnya belum pasti bisa disembuhkan, Ajeng tetap berharap yang terbaik sambil melakukan yang terbaik bagi sesama.(IKA)