Jam Malam Diberlakukan di Assam

Setelah diguncang serangkaian ledakan, jam malam langsung diberlakukan di Negara Bagian Assam, India. Ini setelah situasi memburuk yang ditandai antara lain dengan dibakarnya mobil pemadam kebakaran.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Okt 2008, 05:08 WIB

Liputan6.com, Assam: Jumlah korban tewas akibat serangkaian ledakan beruntun yang mengguncang Negara Bagian Assam, India, kini tercatat sedikitnya 62 orang. Sedangkan korban cedera mencapai 300 orang. Namun, usai rentetan ledakan tersebut, warga setempat marah. Mereka melakukan aksi lempar batu dan pembakaran. Dua mobil pemadam kebakaran turut dibakar. Polisi kemudian memberlakukan jam malam dan menutup akses sejumlah ruas jalan dari dan ke lokasi kejadian.

Kemarin atau Kamis (30/10), asap hitam tebal membubung dari sejumlah titik di Negara Bagian Assam, wilayah India sebelah timur laut. Beberapa menit sebelumnya, serangkaian ledakan yang satu sama lain hanya berselang hitungan menit terjadi sedikitnya di lima distrik, termasuk Distrik Kamrup di ibu kota Assam, Gauhati [baca: Pelaku Serangan Bom di India Belum Diketahui].

Menurut Komisaris Polisi Negara Bagian Assam, Rajiv Komar Bora, dari 13 ledakan, sembilan di antaranya adalah bom. Sedangkan sisanya adalah dampak dari ledakan sembilan bom tadi, seperti ledakan tabung gas. Ledakan bom terbesar terjadi di dekat kantor pusat pemerintahan Negara Bagian Assam. Ada puluhan kendaraan hangus terbakar.

Sejauh ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas insiden ini. Tudingan polisi mengarah ke Front Pembebasan Assam Bersatu atau ULFA. Ini adalah kelompok separatis yang telah 20 tahun menuntut hak otonomi lebih dari pemerintah pusat. Tapi, pihak ULFA membantah tuduhan tersebut.(ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya