Liputan6.com, Mojokerto: Candi Tikus merupakan salah satu dari enam candi peninggalan Kerajaan Majapahit di Desa Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Disebut Candi Tikus karena saat ditemukan 1914 silam candi ini menjadi tempat persembunyian tikus yang kerap menyerang sawah milik warga.
Candi Tikus diperkirakan berdiri pada abad ke-13. Candi ini menunjukan kemajuan peradaban Majapahit dalam bidang pengairan karena di kolam candi ada jaringan air yang berujung pada 46 pancuran.
Kemajuan peradaban Majapahit juga terlihat pada situs lantai segi enam. Ternyata warga Majapahit sudah menggunakan ubin persegi enam yang tersusun rapi membentuk lantai.
Seluruh bangunan di atas lahan seluas 100 kilometer persegi ini bisa dikunjungi secara gratis. Tak mengherankan jika kebanyakan pengunjung berasal dari kalangan pelajar. Tempat ini juga tepat bagi penikmat wisata budaya dan sejarah.(IKA/Sufiani Tanjung)
Candi Tikus diperkirakan berdiri pada abad ke-13. Candi ini menunjukan kemajuan peradaban Majapahit dalam bidang pengairan karena di kolam candi ada jaringan air yang berujung pada 46 pancuran.
Kemajuan peradaban Majapahit juga terlihat pada situs lantai segi enam. Ternyata warga Majapahit sudah menggunakan ubin persegi enam yang tersusun rapi membentuk lantai.
Seluruh bangunan di atas lahan seluas 100 kilometer persegi ini bisa dikunjungi secara gratis. Tak mengherankan jika kebanyakan pengunjung berasal dari kalangan pelajar. Tempat ini juga tepat bagi penikmat wisata budaya dan sejarah.(IKA/Sufiani Tanjung)