Mengolah Sampah Laut Jadi Barang Seni

Warga Bali bernama I Made Sutamaya sukses mengelola sampah laut menjadi barang seni yang bernilai tinggi mulai dari patung hingga meja. Harga jualnya dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Des 2008, 13:26 WIB
Liputan6.com, Denpasar: Jika ada kemauan pasti ada jalan keluarnya. Namun kemauan yang kuat saja tidak cukup tanpa dibarengi dengan kreatifitas. Niscaya krisis ekonomi global yang sedang terjadi saat ini tidak akan terasa. Inilah yang diperlihatkan seorang pengusaha di Bali.

I Made Sutamaya sukses mengelola sampah laut menjadi barang seni yang bernilai tinggi mulai dari patung hingga meja. Harga jualnya dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Kini rupiah mengalir deras ke kantong Sutamaya. Hingga kini pesanan dari luar negeri juga terus mengalir.

Sukses memang berbanding dengan kerja keras. Sutamaya setiap hari menyusuri Pantai Kuta dan juga pantai lainnya. Dia mencari sampah kayu yang dibawa arus laut. Selain sampah di sekitar pantai Pulau Dewata, Sutamaya mendatangkan sampah laut dari pulau Jawa dan Sulawesi.

Sampah yang didapat dikumpulkan di rumahnya, Kuta, Denpasar. Tahap selanjutnya sampah diolah menjadi barang seni. Sutamaya menekuni bisnis daur ulang sampah laut karena rasa kepeduliannya terhadap lingkungan. Dia mengaku prihatin dengan kondisi pantai yang kerap kotor.

Sutamaya membuka usaha dengan modal awal Rp 50 juta. Dengan modal itu diperoleh keuntungan Rp 10 hingga Rp 60 juta per bulan. Sutamaya sangat menjaga ekslusifitas barang ciptaanya. Setiap satu jenis barang tak akan dibuat dalam jumlah banyak.(UPI/Putu Setiawan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya