Banyuwangi Kota Silang Budaya

Letak geografis Banyuwangi yang berbatasan dengan Pulau Bali memungkinkan kawasan ujung timur Pulau Jawa ini sebagai tempat silang budaya. Kabupaten yang sekarang masuk usia ke-237 ini mempunyai sejarah panjang dalam mempertahankan diri.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Des 2008, 06:24 WIB
Liputan6.com, Banyuwangi: Seni budaya perwakilan dari berbagai kabupaten di Jawa Timur dan Bali meramaikan perhelatan yang digelar menyambut ulang tahun Kabupaten Banyuwangi ke-237, Sabtu (20/12). Berbagai perwakilan daerah yang datang ke acara itu, di antaranya Pamekasan, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, hingga Kabupaten Jembrana, Bali.

Untuk bisa mencapai usia dua abad lebih, Banyuwangi harus melalui sejarah panjang. Wilayah yang dulu bernama Blambangan ini sering menjadi rebutan kerajaan Bali dan Mataram. Bahkan Belanda dan Inggris juga memperebutkan kawasan ini dalam segala aspek kehidupan.

Maka tidak heran, kesenian yang hidup di Banyuwangi merupakan perpaduan antara kesenian Jawa dan Bali. Letak geografis Banyuwangi yang berbatasan dengan Pulau Bali memungkinkan kawasan ujung timur Pulau Jawa ini sebagai tempat silang budaya.

Sedratari Perang Puputan Bayu, misalnya, menggambarkan kegigihan Laskar Blambangan yang dipimpin Pangeran Jagapati saat melawan Belanda pada 1771. Semangat perang habis-habisan mempertahankan tanah kelahiran itu ditetapkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagai tonggak lahirnya Banyuwangi.(YNI/Agus Ainul Yaqin)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya