Liputan6.com, Samarinda: Mata Haji Nanang Sulaiman menyapu hamparan seribuan makam di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Di sela kesibukannya berkampanye calon anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan ini merasa perlu meluangkan waktu merenung di pekuburan. Selain merenung panjang ia juga memanjatkan doa di makam orangtuanya untuk meminta restu, Senin (2/3).
Cara yang sama juga dilakukan para caleg lainnya. Di Sumedang, Jawa Barat, para caleg memanfaatkan ritual pencucian keris pusaka untuk meminta doa restu para leluhur yang yang telah meninggal. "Setiap hari kita juga minta dan doa kepada leluhur," kata Ilsa Indrayani Sigar, caleg asal Partai Bintang Reformasi.
Meminta restu leluhur atau merenung di pekuburan memang tidak dilarang dalam peraturan kampanye dan tampaknya masih menjadi bagian dari masyarakat yang masih menganut tradisional mistis. Tetapi hasil kerja nyata para caleg secara langsung di masyarakatlah yang akan menentukan.(IAN/Imron Rosyadi dan Wendy Surya)
Cara yang sama juga dilakukan para caleg lainnya. Di Sumedang, Jawa Barat, para caleg memanfaatkan ritual pencucian keris pusaka untuk meminta doa restu para leluhur yang yang telah meninggal. "Setiap hari kita juga minta dan doa kepada leluhur," kata Ilsa Indrayani Sigar, caleg asal Partai Bintang Reformasi.
Meminta restu leluhur atau merenung di pekuburan memang tidak dilarang dalam peraturan kampanye dan tampaknya masih menjadi bagian dari masyarakat yang masih menganut tradisional mistis. Tetapi hasil kerja nyata para caleg secara langsung di masyarakatlah yang akan menentukan.(IAN/Imron Rosyadi dan Wendy Surya)